Pages

Sunday, January 27, 2013

Hukum Dasar Kimia


Hukum Dasar Kimia

1).    Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ).
Yaitu : “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
Contoh :
40 gram Ca  +  16 gram O2  ®  56 gram CaO
12 gram C  +  32 gram O2  ®  44 gram CO2
3 gram H2  +  24 gram O2  ®  27 gram H2O

Contoh soal :
Pada wadah tertutup, 4 gram logam kalsium dibakar dengan oksigen, menghasilkan kalsium oksida. Jika massa kalsium oksida yang dihasilkan adalah 5,6 gram, maka berapa massa oksigen yang diperlukan?
Jawaban :

Budaya Organisasi



BUDAYA ORGANISASI

Sebagian para ahli seperti Stephen P. Robbins, Gary Dessler (1992) dalam bukunya yang berjudul “Organizational Theory” (1990), memasukan budaya organisasi kedalam teori organisasi. Sementara Budaya perusahaan merupakan aplikasi dari budaya organisasi dan apabila diterapkan dilingkungan manajemen akan melahirkan budaya manajemen. Budaya organisasi dengan budaya perusahan sering disalingtukarkan sehingga terkadang dianggap sama, padahal berbeda dalam penerapannya.
Kita tinjau Pengertian budaya itu sendiri menurut : “The International Encyclopedia of the Social Science” (1972) dpat dilihat menurut dua pendekatan yaitu pendekatan proses (process-pattern theory, culture pattern as basic) didukung oleh Franz Boas (1858-1942) dan Alfred Louis Kroeber (1876-1960). Bisa juga melalui pendekatan structural-fungsional (structural-functional theory, social structure as abasic) yang dikembangkan oleh Bonislaw Mallllinowski (1884-1942) dan Radclife-Brown yang kemudians dari dua pendekatan itu Edward Burnett Tylor (1832-1917 secara luas mendefinisikan budaya sebagai :”…culture or civilization, taken in its wide ethnographic ense, is that complex whole wich includes knowledge,belief, art, morals, law, custom and any other capabilities and habits acquired by man as a memmmber of society atau Budaya juga dapat diartikan sebagai : “Seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya melalui proses belajar(Koentjaraningrat, 2001: 72 ) sesuai dengan kekhasan etnik, profesi dan kedaerahan”(Danim, 2003:148).
Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita lebih memahami budaya dari sudut sosiologi dan ilmu budaya, padahal ternyata ilmu budaya bisa mempengaruhi terhadap perkembangan ilmu lainnya seperti ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga ada beberapa istilah lain dari istilah budaya seperti budaya organisasi (organization culture) atau budaya kerja (work culture) ataupun biasa lebih dikenal lebih spesifik lagi dengan istilah budaya perusahaan (corporate culture). Sedangkan dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah kultur pembelajaran sekolah (school learning culture) atau Kultur akademis (Academic culture)
Dalam dunia pendidikan mengistilahkan budaya organisasi dengan istilah Kultur akademis yang pada intinya mengatur para pendidik agar mereka memahami bagaimana seharusnya bersikap terhadap profesinya, beradaptasi terhadap rekan kerja dan lingkungan kerjanya serta berlaku reaktif terhadap kebijakan pimpinannya, sehingga terbentuklah sebuah sistem nilai, kebiasaan (habits), citra akademis, ethos kerja yang terinternalisasikan dalam kehidupannya sehingga mendorong adanya apresiasi dirinya terhadap peningkatan prestasi kerja baik terbentuk oleh lingkungan organisasi itu sendiri maupun dikuatkan secara organisatoris oleh pimpinan akademis yang mengeluarkan sebuah kebijakan yang diterima ketika seseorang masuk organisasi tersebut.
Fungsi pimpinan sebagai pembentuk Kultur akademis diungkapkan oleh Peter, Dobin dan Johnson (1996) bahwa :
Para pimpinan sekolah khususnya dalam kapasitasnya menjalankan fungsinya sangat berperan penting dalam dua hal yaitu : a). Mengkonsepsitualisasikan visi dan perubahan dan b). Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pemahaman untuk mengtransformasikan visi menjadi etos dan kultur akademis kedalam aksi riil (Danim, Ibid., P.74).
Pola pembiasaan dalam sebuah budaya sebagai sebuah nilai yang diakuinya bisa membentuk sebuah pola prilaku dalam hal ini Ferdinand Tonnies membagi kebiasaan kedalam beberapa pengertian antara lain :
o   Kebiasaan sebagai suatu kenyataan objektif sehari-hari yang merupakan sebuah kelajiman baik dalam sikap maupun dalam penampilan sehari-hari.
o   Kebiasaan sebagai Kaidah yang diciptakan dirinya sendiri yaitu kebiasaan yang lahir dari diri pendidik itu sendiri yang kemudian menjadi ciri khas yang membedakan dengan yang lainnya.
o   Kebiasaan sebagai perwujudan kemauan untuk berbuat sesuatu yaitu kebiasaan yang lahir dari motivasi dan inisatif yang mencerminkan adanya prestasi pribadi.
·         Budaya dan kepribadian
Oleh karena budaya secara individu itu berkorelasi dengan kepribadian, sehingga budaya berhubungan dengan pola prilaku seseorang ketika berhadapan dengan sebuah masalah hidup dan sikap terhadap pekerjaanya. Didalamnya ada sikap reaktif seorang pendidik terhadap perubahan kebijakan pemerintah dalam otonomi kampus sebagaimana yang terjadi, dimana dengan adanya komersialisasi kampus bisakah berpengaruh terhadap perubahan kultur akademis penididik dalam sehari-harinya.
Dilihat dari unsur perbedaan budaya juga menyangkut ciri khas yang membedakan antara individu yang satu dengan individu yang lain ataupun yang membedakaan antara profesi yang satu dengan profesi yang lain. Seperti perbedaan budaya seorang dokter dengan seorang dosen, seorang akuntan dengan seorang spesialis, seorang professional dengan seorang amatiran.
Ciri khas ini bisa diambil dari hasil internalisasi individu dalam organisasi ataupun juga sebagai hasil adopsi dari organisasi yang mempengaruhi pencitraan sehingga dianggap sebagai kultur sendiri yang ternyata pengertiannya masih relatif dan bersifat abstrak. Kita lihat pengertian budaya yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Soerjono Soekanto mendefinisikan budaya sebagai : “Sebuah system nilai yang dianut seseorang pendukung budaya tersebut yang mencakup konsepsi abstrak tentang baik dan buruk. atau secara institusi nilai yang dianut oleh suatu organisasi yang diadopsi dari organisasi lain baik melalui reinventing maupun re-organizing”(Ibid, Soerjono Soekanto, P. 174)
Budaya juga tercipta karena adanya adopsi dari organisasi lainnya baik nilai, jargon, visi dan misi maupun pola hidup dan citra organisasi yang dimanefestasikan oleh anggotanya. Seorang pendidik sebagai pelaku organisasi jelas berperan sangat penting dalam pencitraan kampus jauh lebih cepat karena secara langsung berhadapan dengan mahasiswa yang bertindak sebagai promotor pencitraan di masyarakat sementara nilai pencitraan sebuah organisasi diambil melalui adanya pembaharuan maupun pola reduksi langsung dari organisasi sejenis yang berpengaruh dalam dunia pendidikan.
Sebuah nilai budaya yang merupakan sebuah sistem bisa menjadi sebuah asumsi dasar sebuah organisasi untuk bergerak didalam meningkatkan sebuah kinerjanya yang salah satunya terbentuknya budaya yang kuat yang bisa mempengaruhi. McKenna dan Beech berpendapat bahwa : „Budaya yang kuat mendasari aspek kunci pelaksaan fungsi organisasi dalam hal efisiensi, inovasi, kualitas serta mendukung reaksi yang tepat untuk membiasakan mereka terhadap kejadian-kejadian, karena etos yang berlaku mengakomodasikan ketahanan“( McKenna, etal, Terj. Toto Budi Santoso , 2002: 19)
Sedang menurut Talizuduhu Ndraha mengungkapkan bahwa “Budaya kuat juga bisa dimaknakan sebagai budaya yang dipegang secara intensif, secara luas dianut dan semakin jelas disosialisasikan dan diwariskan dan berpengaruh terhadap lingkungan dan prilaku manusia”( Ndraha, 2003:123).
Budaya yang kuat akan mendukung terciptanya sebuah prestasi yang positif bagi anggotanya dalam hal ini budaya yang diinternalisasikan pihak pimpinan akan berpengaruh terhadap sistem prilaku para pendidik dan staf dibawahnya baik didalam organisasi maupun diluar organisasi.
Sekali lagi kalau Budaya hanya sebuah asumsi penting yang terkadang jarang diungkapkan secara resmi tetapi sudah teradopsi dari masukan internal anggota organisasi lainnya. Vijay Sathe mendefinisikan budaya sebagai “The sets of important assumption (opten unstated) that member of a community share in common” ( Sathe, 1985: 18) Begitu juga budaya sebagai sebuah asumsi dasar dalam pembentukan karakter individu baik dalam beradaptasi keluar maupun berintegrasi kedalam organisasi lebih luas diungkapkan oleh Edgar H. Schein bahwa budaya bisa didefinisikan sebagai :
A pattern of share basic assumption that the group learner as it solved its problems of external adaptation anda internal integration, that has worked well enough to be considered valid and therefore, to be taught to new members as the correct way to perceive, think and feel in relation to these problems”.
( Schein
, 1992:16)
Secara lengkap Budaya bisa merupakan nilai, konsep, kebiasaan, perasaan yang diambil dari asumsi dasar sebuah organiasasi yang kemudian diinternalisasikan oleh anggotanya. Seorang professional yang berkarakter dan kuat kulturnya akan meningkatkan kinerjanya dalam organisasi dan secara sekaligus meningkatkan citra dirinya.
·         Organisasi dan budaya
Membahas budaya, jelas tidak bisa lepas dari pengertian organisasi itu sendiri dan dapat kita lihat beberapa pendapat tentang organisasi yang salah satunya diungkapkan Stephen P. Robbins yang mendefinisikan organisasi sebagai “…A consciously coordinated social entity, with a relatively identifiable boundary that function or relatively continous basis to achieve a common goal or set of goal”. ( Robbins, 1990: 4) Sedangkan Waren B. Brown dan Dennis J. Moberg mendefinisikan organisasi sebagai “…. A relatively permanent social entities characterized by goal oriented behavior, specialization and structure”(Brown,etal,1980:6) Begitu juga pendapat dari Chester I. Bernard dari kutipan Etzioni dimana organisasi diartikan sebagai “Cooperation of two or more persons, a system of conciously coordinated personell activities or forces”( Etzioni, 1961:14.)
Sehingga organisasi diatas pada dasarnya apabila dilihat dari bentuknya, organisasi merupakan sebuah masukan (input) dan luaran (output) serta bisa juga dilihat sebagai living organism yang memiliki tubuh dan kepribadian, sehingga terkadang sebuah organisasi bisa dalam kondisi sakit (when an organization gets sick). Sehingga organisasi dianggap Sebagai suatu output (luaran) memiliki sebuah struktur (aspek anatomic), pola kehidupan (aspek fisiologis) dan system budaya (aspek kultur) yang berlaku dan ditaati oleh anggotanya.
Dari pengertian Organisasi sebagai output (luaran) inilah melahirkan istilah budaya organisasi atau budaya kerja ataupun lebih dikenal didunia pendidikan sebagai budaya akademis. Untuk lebih menyesuaikan dengan spesifikasi penelitian penulis mengistilahkan budaya organisasi dengan istilah budaya akademis.
Menurut Umar Nimran mendefinisikan budaya organisasi sebagai “Suatu sistem makna yang dimiliki bersama oleh suatu organisasi yang membedakannya dengan organisasi lain”(Umar Nimran, 1996: 11)
Sedangkan Griffin dan Ebbert (Ibid, 1996:11) dari kutipan Umar Nimran Budaya organisasi atau bisa diartikan sebagai “Pengalaman, sejarah, keyakinan dan norma-norma bersama yang menjadi ciri perusahaan/organisasi” Sementara Taliziduhu Ndraha Mengartikan Budaya organisasi sebagai “Potret atau rekaman hasil proses budaya yang berlangsung dalam suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini”( op.cit , Ndraha, P. 102) Lebih luas lagi definisi yang diungkapkan oleh Piti Sithi-Amnuai (1989) dalam bukunya “How to built a corporate culture” mengartikan budaya organisasi sebagai :
A set of basic assumption and beliefs that are shared by members of an organization, being developed as they learn to cope with problems of external adaptation and internal integration.( Pithi Amnuai dari kutipan Ndraha, p.102)
(Seperangkat asumsi dan keyakinan dasar yang dterima anggota dari sebuah organisasi yang dikembangkan melalui proses belajar dari masalah penyesuaian dari luar dan integarasi dari dalam)
Hal yang sama diungkapkan oleh Edgar H. Schein (1992) dalam bukunya “Organizational Culture and Leadershif” mangartikan budaya organisasi lebih luas sebagai :
“ …A patern of shared basic assumptions that the group learned as it solved its problems of external adaptation and internal integration, that has worked well enough to be considered valid and, therefore, to be taught to new members as the correct way to perceive, think and feel in relation to these problems.( loc.cit, Schein, P.16)
(“… Suatu pola sumsi dasar yang ditemukan, digali dan dikembangkan oleh sekelompok orang sebagai pengalaman memecahkan permasalahan, penyesuaian terhadap faktor ekstern maupun integrasi intern yang berjalan dengan penuh makna, sehingga perlu untuk diajarkan kepada para anggota baru agar mereka mempunyai persepsi, pemikiran maupun perasaan yang tepat dalam mengahdapi problema organisasi tersebut).
Sedangkan menurut Moorhead dan Griffin (1992) budaya organisasi diartikan sebagai :
Seperangkat nilai yang diterima selalu benar, yang membantu seseorang dalam organisasi untuk memahami tindakan-tindakan mana yang dapat diterima dan tindakan mana yang tidak dapat diterima dan nilai-nilai tersebut dikomunikasikan melalui cerita dan cara-cara simbolis lainnya(McKenna,etal, op.cit P.63).
Amnuai (1989) membatasi pengertian budaya organisasi sebagai pola asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota sebuah organisasi dari hasil proses belajar adaptasi terhadap permasalahan ekternal dan integrasi permasalahan internal.
Organisasi memiliki kultur melalui proses belajar, pewarisan, hasil adaptasi dan pembuktian terhadap nilai yang dianut atau diistilahkan Schein (1992) dengan considered valid yaitu nilai yang terbukti manfaatnya. selain itu juga bisa melalui sikap kepemimpinan sebagai teaching by example atau menurut Amnuai (1989) sebagai “through the leader him or herself” yaitu pendirian, sikap dan prilaku nyata bukan sekedar ucapan, pesona ataupun kharisma.
·         Hal-hal yang mempengaruhi budaya organisasi
Menurut Piti Sithi-Amnuai bahwa : “being developed as they learn to cope with problems of external adaptation anda internal integration (Pembentukan budaya organisasi terjadi tatkala anggota organisasi belajar menghadapi masalah, baik masalah-masalah yang menyangkut perubahan eksternal maupun masalah internal yang menyangkut persatuan dan keutuhan organisasi).( Opcit Ndraha, P.76).
Pembentukan budaya akademisi dalam organisasi diawali oleh para pendiri (founder) institusi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
o   Seseorang mempunyai gagasan untuk mendirikan organisasi.
o   Ia menggali dan mengarahkan sumber-sumber baik orang yang sepaham dan setujuan dengan dia (SDM), biaya dan teknologi.
o   Mereka meletakan dasar organisasi berupa susunan organisasi dan tata kerja.
Menurut Vijay Sathe dengan melihat asumsi dasar yang diterapkan dalam suatu organisasi yang membagi “Sharing Assumption”( loc.cit Vijay Sathe, p. 18) Sharing berarti berbagi nilai yang sama atau nilai yang sama dianut oleh sebanyak mungkin warga organisasi. Asumsi nilai yang berlaku sama ini dianggap sebagai faktor-faktor yang membentuk budaya organisasi yang dapat dibagi menjadi :
o   Share thing, misalnya pakaian seragam seperti pakaian Korpri untuk PNS, batik PGRI yang menjadi ciri khas organisasi tersebut.
o   Share saying, misalnya ungkapan-ungkapan bersayap, ungkapan slogan, pemeo seprti didunia pendidikan terdapat istilah Tut wuri handayani, Baldatun thoyibatun wa robbun ghoffur diperguruan muhammadiyah.
o   Share doing, misalnya pertemuan, kerja bakti, kegiatan sosial sebagai bentuk aktifitas rutin yang menjadi ciri khas suatu organisasi seperti istilah mapalus di Sulawesi, nguopin di Bali.
o   Share feeling, turut bela sungkawa, aniversary, ucapan selamat, acara wisuda mahasiswa dan lain sebagainya.

Sedangkan menurut pendapat dari Dr. Bennet Silalahi bahwa budaya organisasi harus diarahkan pada penciptaan nilai (Values) yang pada intinya faktor yang terkandung dalam budaya organisasi.( Silalahi,2004:8) harus mencakup faktor-faktor antara lain : Keyakinan, Nilai, Norma, Gaya, Kredo dan Keyakinan terhadap kemampuan pekerja
Untuk mewujudkan tertanamnya budaya organisasi tersebut harus didahului oleh adanya integrasi atau kesatuan pandangan barulah pendekatan manajerial (Bennet, loc.cit, p.43)
bisa dilaksanakan antara lain berupa :
o   Menciptakan bahasa yang sama dan warna konsep yang muncul.
o   Menentukan batas-batas antar kelompok.
o   Distribusi wewenang dan status.
o   Mengembangkan syariat, tharekat dan ma’rifat yang mendukung norma kebersamaan.
o   Menentukan imbalan dan ganjaran
o   Menjelaskan perbedaan agama dan ideologi.

Selain share assumption dari Sathe, faktor value dan integrasi dari Bennet ada beberapa faktor pembentuk budaya organisasi lainnya dari hasil penelitian David Drennan selama sepuluh tahun telah ditemukan dua belas faktor pembentuk budaya organisasi /perusahaan/budaya kerja/budaya akdemis ( Republika, 27 Juli 1994:8) yaitu :
o   Pengaruh dari pimpinan /pihak yayasan yang dominan
o   Sejarah dan tradisi organisasi yang cukup lama.
o   Teknologi, produksi dan jasa
o   Industri dan kompetisinya/ persaingan.
o   Pelanggan/stakehoulder akademis
o   Harapan perusahaan/organisasi
o   Sistem informasi dan kontrol
o   Peraturan dan lingkungan perusahaan
o   Prosedur dan kebijakan
o   Sistem imbalan dan pengukuran
o   Organisasi dan sumber daya
o   Tujuan, nilai dan motto.

·         Budaya dengan profesionalisme
Dalam perkembangan berikutnya dapat kita lihat ada keterkaitan antara budaya dengan disain organisasi sesuai dengan design culture yang akan diterapkan. Untuk memahami disain organisasi tersebut, Harrison ( McKenna, etal, 2002: 65) membagi empat tipe budaya organisasi :
o   Budaya kekuasaan (Power culture).
Budaya ini lebih mempokuskan sejumlah kecil pimpinan menggunakan kekuasaan yang lebih banyak dalam cara memerintah. Budaya kekuasaan juga dibutuhkan dengan syarat mengikuti esepsi dan keinginan anggota suatu organisasi.
Seorang karyawan butuh adanya peraturan dan pemimpin yang tegas dan benar dalam menetapkan seluruh perintah dan kebijakannya. Kerena hal ini menyangkut kepercayaan dan sikap mental tegas untuk memajukan institusi organisasi. Kelajiman yang masih menganut manajemen keluarga, peranan pemilik institusi begitu dominan dalam pengendalian sebuah kebijakan terkadang melupakan nilai profesionalisme yang justru hal inilah salah satu penyebab jatuh dan mundurnya organisasi.
o   Budaya peran (Role culture).
Budaya ini ada kaitannya dengan prosedur birokratis, seperti peraturan organisasi dan peran/jabatan/posisi spesifik yang jelas karena diyakini bahwa hal ini akan mengastabilkan sistem. Keyakinan dan asumsi dasar tentang kejelasan status/posisi/peranan yang jelas inilah akan mendorong terbentuknya budaya positif yang jelas akan membantu mengstabilkan suatu organisasi. Hampir semua orang menginginkan suatu peranan dan status yang jelas dalam organisasi.
o   Budaya pendukung (Support culture)
Budaya dimana didalamnya ada kelompok atau komunitas yang mendukung seseorang yang mengusahakan terjadinya integrasi dan seperangkat nilai bersama dalam organisasi tersebut. Selain budaya peran dalam menginternalisasikan suatu budaya perlu adanya budaya pendukung yang disesuaikan dengan kredo dan keyakinan anggota dibawah. Budaya pendukung telah ditentukan oleh pihak pimpinan ketika organisasi/institusi tersebut didirikan oleh pendirinya yang dituangkan dalam visi dan misi organisasi tersebut. Jelas didalamnya ada keselaran antara struktur, strategi dan budaya itu sendiri. Dan suatu waktu bisa terjadi adanya perubahan dengan menanamkan budaya untuk belajar terus menerus (longlife education)
o   Budaya prestasi (Achievement culture)
Budaya yang didasarkan pada dorongan individu dalam organisasi dalam suasana yang mendorong eksepsi diri dan usaha keras untuk adanya independensi dan tekananya ada pada keberhasilan dan prestasi kerja. Budaya ini sudah berlaku dikalangan akademisi tentang independensi dalam pengajaran, penelitian dan pengabdian serta dengan pemberlakuan otonomi kampus yang lebih menekankan terciptanya tenaga akademisi yang profesional, mandiri dan berprestasi dalam melaksanakan tugasnya.
·         Karakteristik budaya organisasi.
Untuk menentukan indikator secara pasti mengenai budaya organisasi jauh lebih sulit tetapi penulis mengambil dari beberapa pendapat para ahli mengenai indikator yang menentukan budaya organisasi.
Khun Chin Sophonpanich memasukan budaya pribadi ke dalam Bank Bangkok 50 tahun yang lalu dengan beberapa indikator antara lain :
o   Ketekunan (dilligency),
o   Ketulusan (sincerity),
o   Kesabaran (patience) dan
o   Kewirausahaan (entrepreneurship).
Sedangkan Amnuai dan Schien membagi budaya organisasi kedalam beberapa indikator yaitu antara lain
o   Aspek kualitatif (basic)
o   Aspek kuantitatif (shared) dan aspek terbentuknya
o   Aspek komponen (assumption dan beliefs),
o   Aspek adaptasi eksternal (eksternal adaptation)
o   Aspek Integrasi internal (internal integration) sebagai proses penyatuan budaya melalui asimilasi dari budaya organisasi yang masuk dan berpengaruh terhadap karakter anggota.
Selangkah lebih maju tinjauan dari Dr.Bennet Silalahi yang melihat budaya kerja dapat dilihat dari sudut teologi dan deontology (Silalahi, 2004:25-32) seperti pandangan filsafat Konfutse, etika Kristen dan prinsip agama Islam. Kita tidak memungkiri pengaruh tiga agama ini dalam percaturan peradaban dunia timur bahkan manajemen barat sudah mulai memperhitungkannya sebagai manajemen alternatif yang didifusikan ke manajemen barat setelah melihat kekuatan ekonomi Negara kuning seperti Cina, Jepang dan Korea sangat kuat. Perimbangan kekuatan ras kuning Asia yang diwakili Jepang, Korea dan Cina tentu saja tidak bisa melupakan potensi kekuatan ekonomi negara-negara Islam yang dari jumlah penduduknya cukup menjanjikan untuk menjadi pangsa pasar mereka.
Tinjauan ajaran Islam membagi budaya kerja kedalam beberapa indikator antara lain :
o   Adanya kerja keras dan kerjasama (QS. Al-Insyiqoq : 6, Al-Mulk : 15, An-Naba : 11 dan At-taubah : 105))
o   Dalam setiap pekerjaan harus unggul/professional/menjadi khalifah (An-Nahl : 93. Az-Zumar : 9, Al-An’am : 165)
o   Harus mendayagunakan hikmah ilahi (Al-Baqoroh : 13)
o   Harus jujur, tidak saling menipu, harus bekerjasama saling menguntungkan.
o   Kelemah lembutan.
o   Kebersihan
o   Tidak mengotak-kotakan diri/ukhuwah
o   Menentang permusuhan.
Sedangkan menurut ajaran konghucu budaya kerja ditinjau dari budaya Ren yang terdiri dari lima sifat mulia manusia antara lain :
o   Ren (hubungan industrial supaya mengutamakan keterbatasan, kebutuhan dan kualitas hidup manusia)
o   Yi (tipu muslihat, timbangan yang tidak benar, kualitas barang dan jasa supaya disngkirkan atau dibenarkan agar tidak merugikan para stakehoulder)
o   Li (Instruksi kerja, penilaian unjuk kerja, peranan manajemen harus dilandaskan pada kesopanan dan kesantunan)
o   Zhi (kearifan dan kebijaksanaan dituntut dalam perencanaan, pengambilan keputusan dan ketatalaksanaan kerja, khususnya dalam perencanaan strategi dan kebijakan)
o        Xing (setiap manajer dan karyawan harus saling dapat dipercaya)

Lebih jelas lagi diungkapkan oleh Desmond graves (1986:126) mencatat sepuluh item research tool (dimensi kriteria, indikator) budaya organisasi yaitu :
o   Jaminan diri (Self assurance)
o   Ketegasan dalam bersikap (Decisiveness)
o   Kemampuan dalam pengawasan (Supervisory ability)
o   Kecerdasan emosi (Intelegence)
o   Inisatif (Initiative)
o   Kebutuhan akan pencapaian prestasi (Need for achievement)
o   Kebutuhan akan aktualisasi diri (Need for self actualization)
o   Kebutuhan akan jabatan/posisi (Need for power)
o   Kebutuhan akan penghargaan (Need for reward)
o   Kebutuhan akan rasa aman (Need for security).

Kamus Kimia



A
adsorpsi (adsorption): serapan; adhesi atom-atom, molekul-molekul, atau ion-ion pads permukaan suatu zat lain.
afinitas elektron (lHeQ, electron affinity): perubahan entalpi bila ion bermuatan negatif tunggal kehilangan satu elektron (kJ/mol).
aktivitas optis (optical activity): rotasi bidang polarisasi dari cabaya terpolarisasi-bidang oleh molekul kiral.
aldehida (aldehyde): suatu molekul organik dengan ikatan rangkap ke atom oksigen sebagai ganti dua atom hidrogen pada ujung rantai.
aldoheksosa (aldohexose): sebuah heksosa yang mengandung sebuati gugus aldehida.
aliase (alloy): campuran homogen dua logam atau lebih.
alkana (alkane): suatu rantai hidrokarbon yang mengandung hanya ikatan tunggal.
alkena (alkene) : suatu rantai hidrokarbon yang mengandung satu ikatan rangkap.
alkohol (alcohol): suatu molekul organik dengan satu gugus hidroksi-OH atau lebih sebagai ganti atom hidrogen.
alkuna (alkyne): suatu rantai hidrokarbon yang mengandung satu ikatan ganda tiga.
alotrop (allotropes): dua bentuk molekular ataupun kristalin atau lebih dari suatu unsur tertentu.
amfoter, zat (amphoteric substance): suatu zat yang dapat bereaksi dengan asarn maupun dengan basa.
analisis kualitatif (qualitative analysis): analisis kimia suatu bahan untuk menetapkan komponen-komponen apa yang dikandungnya.
analisis kuantitatif (quantitative analysis): analisis kimia suatu bahan untuk menetapkan berapa banyak komponen-komponen tertentu yang dikandungnya.
analisis pengaktifan neutron (neutron activation analysis): suatu metode untuk identifikasi suatu zat, dengan mengukur pancaran dari nuklide yang dibentuk oleh pemboman neutron terhadap contoh.
analisis volumetri (volumetric analysis): metode analitis apa saja yang didasarkan pada pengukuran volume dari zat-zat yang bereaksi.
angkabanding jari-jari (radius ratio): angkabanding jari jari kation dan anion dalam sebuah kristal ion. Angkabanding j ari jari = r, f /r-. anion: ion bermuatan negatif.
anode: dalam tabung vakum, elektrode bermuatan positif; dalam sel ei.:ktrokimia, elektrode pads mana berlangsung oksidasi.
anorganik. senyawa (inorganic compound): senyawa apa saja yang bukan senyawa organik.
antarhalogen, senyawaan (interhalogen compound): senyawaan antara dua halogen. aromatisasi: pengubahan sebuah hidrokarbon alifatik menjadi hidrokarbon aromatik.
Arrhenius, asam (Arrhenius acid): suatu zat yang melarut dalam air dan memberikan ion H+.
Arrhenius, basa (Arrhenius base): suatu zat yang menghasilkan ion OH-bila dilarutkan dalam air.
asam (asam): lihat Arrhenius, asam; Brdnsted, asam dan Lewis, asam.
asam amino (amino acid): asam karboksilat yang mengandung sebuah gugus amino; monomer-monomer protein.
asam karboksilat (carboxylic acid): suatu molekul organik yang sebuah karbon ujungnya mempunyai ikatan rangkap ke atom oksigen dan ikatan tunggal ke gugus hidroksil. asam konjugat (conjugate acid): asam yang diperoleh bila suatu basa menerima sebuah proton.
asam lemak (fatty acid): asam karboksilat berantai panjang.
asam poliprotik (polyprotic acid): suatu asam yang dapat mendermakan lebih dari satu proton.
asam ribonukleat (RNA, robonucleic acid): salah satu mana raja dari beberapa asam nukleat, tiga di antaranya terlibat dalam sintesis protein dalam sel.
asimetris, atom karbon (asymmetric carbon atom): lihat kiral, atom karbon. atom: partikel terkecil suatu unsur.
aturan dua (rule of two): kecenderungan atom untuk memperoleh struktur elektronik yang isoelektronik dengan helium.
aturan dua (rule of two): kecenerungan atom untuk memperoleh struktur elektronik yang isoelektronik dengan helium.
aufbau, asas (aufbau principle): pengisian subtingkatan energi dan orbital atom menurut kenaikan energi.
autokatalisis (auto catalysis): katalisis suatu reaksi oleh suatu hasil (dari) reaksi itu.
auxokrom (auxochrome): suatu gugus substituen pada sebuah molekul zat warn organik yang mengubah warna yang disebabkan oleh kromofor itu.
Avogadro, bilangan (Avogadro's numbers): banyaknya atom dalam 12 g (eksak) nuklid 12 C (6,0220 X 1023, bermakna sampai lima angka di belakang koma).
Avogadro, hukum (Avogadro's law): pads temperatur dan tekanan yang sarna, gas-gas berlainan yang volumenya sama mengandung molekul yang sama banyak; V/m = konstan.
Avogadro, volume (Avogadro's volume): lihat volume gas molar. azeotrop: lihat campuran mendidih-konstan.

B
basa (base): lihat Arrhenius, basa; Brdnsted-Lowry, basa; dan Lewis, basa.
basa konjugat (conjugate base); basa yang diperoleh bila suatu asam menyumbangkan sebuah proton.
basa, larutan (basic solution): suatu larutan, dalam mana konsentrasi OH-lebih besar daripada konsentrasi H+.
benzena, hidrokarbon (benzene hydrocarbon): sebuah hidrokarbon yang mengandung sebuah cincin benzena.
benzenoid cincin-terpadu, hidrokarbon (fused-ring benzenoid hydrocarbon): suatu hidrokarbon yang mengandung dua cincin benzena atau lebih yang mempersekutukan atom-atom karbon yang berdekatan.
bertolide (berthollide): suatu senyawa padat yang komposisinya agak bervariasi.
beta, partikel (beta particle). suatu pancaran radioaktif, yang identik dengan elektron.
bijih (ore): suatu mineral yang berperan sebagai sumber bahan yang berguna.
bilangan koordinasi (coordination number): dalam sebuah kristal, banyaknya tetangga dekat dari sebuah ion atau atom tertentu; dalam sebuah senyawa koordinasi, banyaknya ikatan kovalen dari ligan ke ion atau atom pusat. bilangan kuantum kedua (1) second quantum number: bilangan yang mengkhaskan subtingkatan energi yang dihuni oleh sebuah elektron dalam sebuah atom.
bilangan kuantum keempat (fourth quantum number): ms; bilangan yang mengkhususkan penjajaran spin elektron dalam suatu orbital atom tertentu.
bilangan kuantum ketiga (ml, third quantum number): bilangan yang mengkhaskan orbital tertentu yang dihuni oleh sebuah elektron dalam subtingkatan energi tertentu dari sebuah atom.
bilangan kuantum utama (n) (principal quantum number): bilangan yang menyatakan tingkatan energi utama yang dihuni oleh sebuah elektron dalam sebuah atom.
bilangan omzet (turnover number): banyaknya mol pereaksi yang diubah per mol enzime per menit pada suatu temperatur yang dikhaskan (menit` 1).
bobot (weight): gaya berat yang bekerja pads benda oleh tarikan bumi; istilah ini secara longgar digunakan untuk menyatakan massa.
 bobot atom relatif (relative atomic weight): bobot rata-rata atom-atom suatu unsur relatif terhadap suatu standar sebarang (s.m.a.)
bobot ekuivalen (equivalent weight): dalam suatu reaksi redoks, massa zat yang akan meperoleh atau kehilangan 1 mol elektron (g); dalam reaksi asam-basa, massa zat yang akn membebaskan atau bereaksi dengan 1 mol proton (g).
 bobot jenis (specific gravity): angkabanding massa suatu zat dan massa air yang sama volumenya, pada temperatur yang telah dikhaskan.
bobot molar (molar, weight): bobot 1 mol zat (g).
bobot molekul (molecular weight) jumlah bobot-bobot atom dari atom-atom yangmenyusun suatu molekul itu atau satuan terkecil senyawa itu.
Born-Haber, daur (B-H cycle): daur tertutup konsepsional dari reaksi termokimia dalam mana perubahan entalpi netto adalah nol.
borana (borane): sebuah senyawa yang mengandung hanya atom-atom B dan atom-atom H.
Boyle, hukum (Boyle's law): pada temperatur konstan, volume gas dengan massa tertentu berubah-ubah menurut perbandingan terbalik dengan tekanan PV = tetapan.
Bragg, persamaan (Bragg equation): persamaan untuk menghitung jarak (spasi) antara bidang bidang sejajar dari atom-atom atu ion-ion dalam sebuah kristal dari data difraksi sinarX
Br¢nsted-Lowry, asam (B-L acid): suatu partikel yang menyumbangkan sebuah proton pada sebuah partikel lain.
Bronsted-Lowry, basa (B-L base): suatu partikel yang dapat menerima sebuah proton dari suatu partikel lain.
cahaya terpolarisasi-bidang (plane-polarized light): cahaya yang terdiri dari gelombang-gelombang yang hanya berosilasi (berayun) dalam satu bidang.
cairan tak dapat campur (immiscible liquids): cairan yang tak larut satu dalam yang lam.
campuran (mixture): gabungan karib antara dua zat atau lebih yang masing-masing tetap mempertahankan identitas kimiawinya.
campuran titik-didih-konstan (constant-boiling mixture): campuran cairan yang tak dapat dipisahkan dengan mendidihkan karena komposisi fase uap dari cairan identik.

 C
Charles, hukum (Charles's law): pada tekanan konstan, volume gas dengan massa tertentu berbanding lures dengan temperatur mutlak; V/T = tetapan.
cincin-terpadu, hidrokarbon (fused-ring hydrocarbon): suatu hidrokarbon yang mengandung dua cincin atau lebih, dari antara mana sekurangnya sepasang cincin mempersekutukan dua atom karbon yang berdekatan.


D
daftar berkala: suatu klasifikasi tabel dari unsur-unsur menurut nomor atomnya.
Dalton, hukum (Dalton's law): tekanan total campuran gas adalah jumlah tekanan parsial masing-masing gas.
Dalton, teori atom (Dalton's atomic theory): teori modern pertama mengenai atom dan molekul sebagai partikel mendasar (dari) semua zat.
daltonide: suatu senyawa dengan komposisi tertentu (hampir semua senyawa adalah daltonide).
daya gerak listrik (elektromotive force): daya dorong sel volts (V).
dehidrasi, reaksi (dehydration reaction): suatu reaksi organik dalam mana H2O atau kuantitas yang sama dari H dan OH disingkirkan dari dalam suatu senyawa atau senyawa-senyawa
dekantat (decantate): cairan di atas endapan yang telah turun mengendap dari dalam suatu larutan.
dekstrorotatori, molekul (dextrorotatory molecule): putar kanan; suatu molekul aktif optis yang memutar bidang polarisasi dari cahaya terpolarisasi-bidang, ke kanan.
delikuesens (deliquescence): basahleleh; penyerapan uap air secukupnya dari dalam udara oleh suatu zat untuk melarutkannya.
deret aktinida (actinide series): deret 14 unsur dalam periode 7 Daftar Berkala dalam mana orbital 5f sedang diisi
deret homolog (homologous series): sederet senyawa dalam mana tiap senyawa berbeda dari senyawa di depannya, dengan selisih yang sama, yang berupa sejumlah atom.
deret radioaktif (radioactive series): suatu deret nuklide radioaktif yang dimulai dengan suatu nuklide induk dan berakhir dengan suato nuklide stabil.
deret spektrokimia (spektrochemical series): peringkatan sederet ligan menurut efek mereka pada panjang gelombang radiasi yang diserap oleh ion kompleks dari suatu logam transisi tertentu.
desikan (dessicant): zat pengering.
deskriptif, kimia (descriptive chemistry): rekarnan sifat-sifat zat dan perubahan yang terjadi dalam zat itu.
diagram emf (emf diagram): suatu diagram yang menunjukkan keadaan-keadaan oksidasi dan potensial reduksi standar untuk suatu unsur tertentu.
dialisis (dialysis): pemisahan molekul-molekul atau ion-ion dari koloid dengan difusi me¬nembus selaput semipermeabel.
diamagnetik, zat (diamagnetic substance): suatu zat yang sedikit ditolak oleh suatu medan magnet.
dielektrk, tetapan (dielectric constant): faktor dengan mana suatu zat tertentu mengu¬rangi gaya elektrostatik antara dua benda bermuatan yang terpisah dalam vakum.
dipol (dipole): dwikutub; suatu benda yang pada dua titiknya terdapat muatan listrik yang berlawanan.
dispersi koloid (colloidal dispersion): dispersi (penyebaran) materi koloid dalam suatu zat lain.
disproporsionasi, reaksi (disproportionation reaction): suatu reaksi dalam mana sebagian (dari) suatu zat teroksidasi, sementara sebagian lain tereduksi.
distilat (distillate): embunan uap dari suatu penyulingan.
DNA (deoxyribonucleic acid): asam deoksiribonukleat; asam nukleat yang mengandung semua informasi kebakaan/keturunan dari suatu organisme.
E
efek ion sekutu (common ion effect): penekanan pengionan suatu elektrolit lemah dalam larutan oleh hadirnya suatu senyawa; senyawa ini dan elektrolit itu mempunyai satu ion sekutu.
efek perataan (leveling effect): reaksi dari pelarut untuk mengurangi kekuatan sejumlah reagensia menjadi sama.
efloresens (effloresence): pelapukan; hilangnya air hidrasi suatu kristal ke udara yang kelembabannya rendah.
ekstraksi pelarut (solvent extraction): proses dengan mana suatu zat terlarut yang dila rutkan dalam satu pelarut ditarik ke dalam suatu pelarut lain, yang tak dapat campur dengan pelarut pertama.
ekuivalen (equivelent): suatu satuan pengukuran, yang sama dengan satu bobot ekuivalen, untuk banyaknya materi dalam suatu contoh zat.
elektrode standar (standard electrode): suatu elektrode yang bekerja pada kondisi lazim 25°C, 1 atm dan 1 m untuk ion tertentu.
elektrode: kawat, batang ataupun lempeng yang bermuatan listrik dalam sebuah tabung vakum ataupun sel elektrokimia.
elektrokimia: studi reaksi redoks yang menghasilkan maupun mengkonsumsi energi listrik.
elektrolisis: penggunaan arus listrik untuk menjalankan suatu reaksi redoks.
elektrolit: suatu zat yang menghantar kelistrikan, bila dilelehkan atau dalam larutan.
elektrolit kuat (strong electrolit): suatu zat yang dalam larutan berbentuk ion, secara lengkap atau hampir lengkap.
elektrolit lemah (weak electrolyte): suatu zat yang dalam larutan hanya mengion sedikit sekali.
elektron: suatu partikel subatom dengan muatan negatif satu dan massa relatif kecil yang terdapat di luar inti.
elektron delokalisasi (delocalized electrons): elektron-elektron yang berperanserta dalam lebih dari satu ikatan secara serempak (simultan).
elektron valensi (valence electron): sebuah elektron dalam salah satu tingkatan energi terluar (dari) sebuah atom, yang mampu berperanserta dalam pembentukan suatu ikatan kimia.
elektronegativitas: daya sebuah atom dalam sebuah molekul untuk menarik elektron dalam suatu ikatan kovalen.
emulsi (emulsion): suatu dispersi koloid cair dalam cair.
enantiomer: isomer yang merupakan bayangan cermin yang tak dapat diimpitkan, satu terhadap yang lain.
endapan (precipitate): zat padat tak larut yang dibentuk oleh kimia dalam larutan.
energi (energy): kemampuan suatu benda atau sistem untuk melakukan kerja.(J).
energi atom (atomic energy): lihat energi nuklir.
energi bebas pembentukan standar (OGf ;standard free energy of formation): perubahan energi bebas Gibbs untuk reaksi dengan mana 1 mol zat terbentuk dari unsur-unsurnya, yang berada dalam keadaan standar (kJ/mol). energi bebas Gibbs (G; Gibbs free energy): energi suatu zat atau sistem yang tersedia untuk melakukan kerja yang bermanfaat (kJ/mol).
energi dalam (internal energy): energi total suatu sistem kimia (kJ/mol).
energi delokalisasi (delocalization energy): lihat energi resonansi.
energi disosiasi ikatan (AHdin bond dissociation energy): banyaknya energi yang diperlukan untuk menguraikan 1 mol ikatan tertentu dalam sebuah molekul atau radikal, dengan pereaksi dan basil berupa gas pada keadaan dasar (J/mol). energi ikatan binding energy): dalam struktur atom, tarikan oleh atom terhadap salah satu elektronnya (eV); dalam struktur nuklir, energi yang setara dengan susut massa untuk satu nuklide tertentu (MeV).
energi ikatan rata-rata (average bond energy, AHdin ,g): energi rata-rata per ikatan yang diperlukan untuk memecahkan 1 mol molekul poliatom menjadi atom-atom penyusunnya. (kJ/mol).
energi kimia (chemical energy): energi yang dimiliki oleh suatu zat berkat keadaan kimianya (kJ/mol).
energi kinetik (K.E.): energi yang dimiliki oleh suatu benda, berkat gerakannya (J) K.E. =ImV2.
energi kisi: lihat energi kristal.
energi kristal (crystal energy): perubahan entalpi bila ion gas yang berjarak besar saling mendekat untuk membentuk zat kristalin (kJ/mol). Juga disebut energi kisi.
energi listrik (electric energy) : energi yang dikaitkan dengan mengalirnya arus listrik (J).
energi nuklir (nuclear energy): energi yang dikaitkan dengan reaksi nuklir (Juga disebut energi atom).
energi pengaktifan (Ea): energi berlebih yang hares dimiliki pereaksi-pereaksi untuk membentuk keadaan transisi suatu reaksi (kJ/mol).
energi pengionan (ionization energy): energi yang dibutuhkan untuk mementalkan sebuah elektron dari dalam sebuah atom atau sebuah ion (eV).
energi pengionan pertama (first ionization energy); energi pengionan dari elektron yang paling lemah terikatnya dalam sebuah atom (eV).
energi potensial (potential energy): energi yang dimiliki oleh suatu benda berkat posisinya atau beradanya dalam suatu keadaan yang bukan keadaan normalnya yang berenergi rendah U).
energi radiasi (radiant energy): energi yang dikaitkan dengan bentuk apa saja dari radiasi elektromagnet (J).
energi resonans resonance energy) : selisih energi hibrid resonansi dengan energi struktur-struktur resonans, dengan energi hibrid itu lebih rendah (kJ/mol).
entalpi (H; enthalpy): isi kalor dari suatu zat (kJ/mol).
entalpi pembentukan standar (standard enthalpy of formation): perubahan entalpi untuk reaksi dengan mana 1 mol suatu zat terbentuk dari unsur-unsurnya yang berada pada keadaan standar (kJ/mol).
entalpi pengionan (zHnn): energi pengionan suatu zat (kJ/mol).
entropi (S; entropy): banyaknya kekacaubalauan atau keacakan dalam suatu zat atau sistem [J/(mol. K)].
entropi mutlak (absolute entropy): entropi zat relatif terhadap entropinya selaku kris tal sempurna pada nol mutlak [kJ/(mol . k)] . enzime (enzyme): suatu protein yang bertindak sebagai suatu katalis untuk suatu re¬aksi biokimia spesifik.
ester: suatu senyawa organik yang dianggap diturunkan dari suatu asam karboksilat dengan menggantikan hidrogen dari gugus hidroksil dengan suatu gugus hidrokarbon. esterifikasi, reaksi (esterification reaction): suatu reaksi organik dalam mana suatu asam karboksilat dan suatu alkohol bereaksi membentuk suatu ester dan air.
 eter (ether): suatu senyawa organik dengan dua gugus hidrokarbon dilekatkan pada sebuah atom oksigen.

F
Fahrenheit, skala (eF; Fahrenheit scale): suatu skala temperatur dengan 32°F untuk titik beku normal air dan 212° F untuk titik didlh normal.
faktor van't Hoff (i): Pada konsentrasi tertentu yang sama, larutan elektrolit mempunyai efek sifat-koligatif yang lebih besar daripada larutan non-elektrolit. Faktor numeris yang mencerminkan lebih-besarnya itu disebut faktor i.
Faraday, hukum (Faraday's law): selama elektrolisis, berlakunya 1 faraday lewat rangkaian akan menimbulkan oksidasi 1 ekuivalen satu zat dan reduksi 1 ekuivalen zat yang lain.
fase, diagram (phase diagram) : suatu diagram yang menunjukkan hubungan temperatur-tekanan antara ketiga fase (dari) suatu zat.
fenol (phenol) : suatu senyawa organik dalam mana suatu gugus-OH terlekat pads inti benzena.
feromagnet, zat (ferromagnetic substance): suatu zat yang ditarik dengan kuat oleh medan magnet.
fotokimia, reaksi (photochemical reaction): suatu reaksi yang diawali dengan energi radiasi.
fotolistrik, efek (photoelectric effect): terpentalnya elektron dari dalam permukaan, oleh energi radiasi.
foton (photon): suatu kuantum energi radiasi
fotosintesis (photosynthesis): suatu deret rumit reaksi-reaksi redoks dengan mana tumbuhan berwarna hijau menggunakan cahaya matahari untuk mengubah karban dioksida dan air menjadi karbohidrat dan oksigen.
fraksi mol (mole fraction): angkabanding banyaknya mol satu penyusun (dari) suatu campuran dan banyaknya total mol semua komponen. frekuensi (v): banyaknya daur suatu gelombang yang melewati suatu titik per satuan waktu (Hz); v = c /Xk
frekuensi ambang (vo, threshold frequency): frekuensi minimum (dari) radiasi yang di perlukan untuk menghasilkan efek fotolistrik pada suatu permukaan logam tertentu (Hz).
fungsi gelombang (wave function): suatu fungsi matematis yang menguraikan daerah (orbital) dalam sebuah atom atau molekul, dalam mana sangat mungkin berada sebuah elektron tertentu.
fungsi keadaan (state function): suatu fungsi yang nilainya bergantung hanya pada keadaan suatu zat, tidak pada jalan dengan mana keadaan itu dicapai.
fungsi kerja (WO; work function): banyaknya energi yang diperlukan dalam efek foto listrik untuk mementalkan sebuah elektron dari dalam sebuah atom pada suatu permukaan logam (eV).

G
gandatiga, ikatan triple bond): suatu ikatan kovalen yang terdiri dari tiga pasang elektron.
garam (salt): suatu senyawa ion (yang bukan asam ataupun basa).
garam rangkap (double salt): suatu garam yang terdiri dari dua kation yang berbeda. gas ideal: gas yang memenuhi hukum-hukum gas dengan eksak.
gas mulia (noble gases): unsur grup VIVA dalam Daftar Berkala.
Gay Lussac, hulmm mengenai volume yang bersenyawa (G.L.'s law of combining volumes): pads temperatur dan tekanan yang sama, gas-gas bereaksi satu sama lain dalam angkabanding volume yang merupakan perbandingan bilangan bulat yang sederhana.
Gay Lussac dan Amonton, hukum (G.L. and A.'s law): pada volume konstan, tekanan suatu gas dengan massa tertentu, berbanding lurus dengan temperatur mutlak; P/T = tetapan.
gaya adhesif (adhesive forces): gaya antarmolekul antara zat-zat yang tak lama.
gaya elektrostatik (elektrostatic force): gaya tarik atau tolak yang disebabkan oleh antaraksi muatan listrik.
gaya kohesif cohesive force): gaya antarmolekul dalam suatu zat tertentu, atau antara zat yang mirip.
gaya London (London forces): gaya tarik antarmolekul lemah yang ditimbulkan oleh dipol yang terimbas dengan sekejap.
gaya tarik van der Waals (v.d. Waals attractive force): gaya antarmolekul lemah yang me-mungkinkan terjadinya Ease cair dan padat zat-zat Kovaiei,.
gen (gene): suatu faktor kebakaan dalam suatu organisme yang merupakan suatu segmen (bagian) sebuah molekul DNA.
gerakan Brown (Brownian movement): gerakan acak partikel kolod dalam suatu medium cair.
Graham, hukum (Graham's law): laju efusi (difusi lewat lubang kecil) dua gas berbanding terbalik dengan akar rapatannya r1 /r2 = (d2 /d 1)112
grup (group): salah satu dari 8 pembagian vertikal dalam Daftar Berkala; masing-masing terdiri dari keluarga A dan B.
gugus alkil (alkyl group) i sebuah gugus monovalen yang diturunkan dari sebuah alkana dengan membuang satu atom H.
gugus fungsional (fungsional group): suatu atom atau gugus atom dalarn suatu-senyawa organik yang paling menentukan sifat-sifat zat itu.

H
hasil reaksi (product): produk; suatu zat yang terbentuk dalam suatu reaksi kimia. hasilkali ion untuk air (K,): tetapan kesetimbangan untuk pengionan air, HOH "0: H+ + OH- dengan menganggap [H20] sebagai konstan; K,,, = [H+] [OH-] . hasilkali kelarutan (Ksp; solubility product constant): tetapan kesetimbangan untuk pelarutan garam yang sedikit sekali dapat larut, umumnya dinyatakan tanpa satuan. Ileisenberg, asas ketaktentuan (Heisenberg's uncertainty principle): tak mungkin mengukur dengan serempak posisi yang tepat dan momentum yang tepat dari suatu obyek.
heksosa (hexosan) : suatu polisakarida yang terdiri dari monomer-monomer heksosa. heksosan hekxosan): suatu polisakarida yang terdiri dari monomer-monomer onomer heksosa. Henry, hukum (Henry's law): massa suatu gas yang terlarut dalam cairan dengan kuan titas tertentu, berbanding lures dengan tekanan yang diderita oleh gas yang berada dalam kesetimbangan dengan larutan itu.
Hess, hukum (Hess's law): untuk suatu reaksi keseluruhan tertentu, perubahan entalpi selalu sama, tak peduli apakah reaksi itu terjadi langsung atau tak langsung dan dalam tahap-tahap yang berlainan.
heterogen bahan (heterogeneons material): suatu bahan yang mengandung komponen-komponen yang di bawah mikroskop nampak terbedakan satu sama lain.
heterogen, kesetimbangan (heterogeneons equilibrium): kesetimbangan yang melibatkan dua fase materi atau lebih.
hibridisasi (hybridization): promosi elektron ke tingkatan energi yang lebdh tinggi-dan bercampurnya tingkatan-tingkatan ini untuk membentuk seperangkat baru orbital-orbital atom yang setara satu sama lain.
hidrogenasi: penambahan atom H pads senyawa tak jenuh.
hidrokarbon; suatu senyawa yang mengandung hanya atom C dan H.
hidrokarbon jenuh (saturated hydrocarbon): suatu hidrokarbon yang mengandung hanya ikatan-ikatan tunggal.
hidrokarbon alifatik (aliphatic hydrocarbon): suatu hidrokarbon yang tak mengandung cincin aromatik.
hidrokarbon aromatik (aromatic hydrocarbon): suatu hidrokarbon yang mengandung satu cincin atau lebih dengan sistem elektron-ir yang terdelokalisasikan. hidrokarbon takjenuh (unsaturated hydrocarbon): sebuah hidrokarbon yang mengandung satu ikatan ganda atau lebih.
hidrolisis: reaksi kimia apa raja antara suatu zat dengan air.
higroskopis, zat (hygroscopic substance): suatu zat yang menarik uap air.
homogen, bahan (homogeneous material): suatu bahan yang di bawah mikroskop tidak nampak terdiri lebih dari satu komponen yang dapat diperbedakan.
homogen, kesetimbangan (homogeneous equilibrium): suatu kesetimbangan yang melibatkan hanya satu fase.
homolog: suatu anggauta deret homolog senyawa-senyawa
homonuklir molekul diatom (homonuclear diatomic molecule): suatu molekul yang terdiri dari dua atom dari satu unsur.
hormon (hormone): suatu senyawa organik, yang dihasilkan oleh tubuh, yang meng atur pelbagai proses kimia.
hukum berkala (periodic law): sifat kimia dan fisika dari unsur-unsur merupakan fungsi berkala bilangan atom mereka.
hukum gas ideal: pernyataan hubungan antara tekanan, volume, banyaknya mol, dan temperatur mutlak suatu gas ideal, yang menggabung 4 hukum gas dasar PV = n.RT. hukum kedua termmodinamika: energi bebas suatu sistem berkurang dalam proses serta-merta apa saja; atau, entropi selalu mencapai harga maksimum yang dimungkinkan oleh energi sistem.
hukum ketiga termodinamika (third law of thermodynamics): kristal sempurna pada nol mutlak (OK) akan mempunyai entropi nol.
Hukum Pertama Termodinamika (First Law of Thermodynamics): energi dapat diubah dari satu bentuk ke lain bentuk, tetapi energi tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan (juga disebut hukum pelestarian energi).
hukum sifat koligatif (colligative property law): tekanan uap, titik beku, titik didih dan tekanan osmosis suatu larutan berselisih dari besaran yang sama dari pelarut murni sebesar suatu kuantitas yang berbanding lurus dcngan konsentrasi molal zat terlarut.
Hund, aturan (Hund's rule): dalam suatu subtingkatan energi tertentu, tiap orbital dihuni oleh satu elektron terlebih dulu sebelum ada orbital memiliki dua, dan elektron - elektron tunggal dalam orbital-orbital itu spinnya akan paralel.

I
ideal 1arutan (ideal solution): suatu larutan yang memenuhi hukum sifat kologatif atau hukum Raoult dengan eksak.
ikatan hidrogen (hydrogen bonding): gaya tarik intramolekul atau antar-molekul yang relatif kuat, yang disebabkan oleh menariknya dua atom yang sangat elektronegatif pada sebuah atom H yang terikat secara kovalen pads salah satu atom tersebut. ikatan ion (ionic bond): gaya elektrostatik yang mengikat ion yang muatannya berla¬wanan satu dengan yang lain.
ikatan kimia (chemical bond): gaya tarik kuat yang mengikat atom-atom bersama-sama dalam senyawa maupun unsur poliatom.
 ikatan kovalen (covalent bond): ikatan yang dihasilkan dengan dipersekutukannya satu, dua atau tiga pasang elektron valensi oleh dan antara dua atom.
ikatan kovalen koordinat (coordinate covalent bond): sebuah ikatan kovalen dalam mana kedua elektron itu disumbangkan oleh satu atom.
ikatan kovalen polar (polar covalent bond): suatu ikatan kovalen antara dua atom yang tak sama, dengan elektron-elektron sekutu lebih tertarik ke salah satu atom.
ikatan logam (metallic bond): gaya elektrostatik yang mengikat ion-ion positif (dari) kiri logam dengan pertolongan pertolongan 'lautan' elektron valensi.
ikatan rangkap (double bond): ikatan kovalen yang terdiri dari dua pasang elektron.
ikatan tunggal (single bond): suatu ikatan kovalen yang terdiri dari sepasang elektron.
ikatan valensi, teori (valence bond, VB. theory): salah satu dari dua teori utama mengenai ikatan kimia, dalam mana ikatan timbul dari tumpang-tindm tersetempatkan (dari) orbital-orbital atom dari atom-atom tersebut.
indikator asam-basa (acid-base indicator): suatu asam atau basa organik yang warnanya berubah dalam jangka pH tertentu.
induk, senyawa (parent compound): suatu senyawa organik yang dapat dianggap sebagai senyawa dasar untuk sejumlah turunan.
inti (nucleus): pusat bermuatan positif, massif, kecil (dari) suatu atom.
intrinsik, sifat (intrinsic property): suatu sifat yang karakteristik dari contoh apa saja (dari) suatu zat, tak peduli ukuran, bentuk ataupun kondisi.
ion: partikel bermuatan dalam mana banyaknya elektron tidak sama dengan banyaknya proton.
ion kompleks (complex ion): sebuah ion logam dengan satu ligan atau lebih yang terikat padanya.
ion penonton (spectator ion): suatu ion yang berada dalam suatu larutan, yang tak ambil bagian dalam suatu reaksi tertentu.
ion poliatom (polyatomic ion): suatu ion yang mengandung lebih dari satu atom.
ion terhidrasi (hydrated ion): sebuah ion kepada mana terikat satu molekul air atau lebih.
isomer: molekul atau ion yang komposisinya identik, tetapi strukturnya berbeda.
isomer optis (optical isomers): lihat enantiomer.
isomer rantai-bercabang (branched-chain isomer): suatu isomer (dari) hidrogen rantai lurus, yang memiliki satu atom karbon atau lebih yang digabungkan sebagai suatu cabang.
isomer struktur (structural isomers): isomer-isomer yang berbeda dalam urutan atom yang terikat dalam molekul itu.
isomeri (isomerism): adanya dua molekul (atau ion) atau lebih dengan komposisi yang identik, tetapi struktur yang berbeda.
isomeri cis-trans (cis-trans isomerism): isomeri molekul atau ion yang ditimbulkan karena atau berada pada satu sisi (cis) atau berada pada sisi-sisi yang berlawanan (trans) dari molekul atau ion itu (disebut juga isomeri geometri).
isometri geometrik: lihat isomeri cis-trans.
isotop: atom unsur yang lama, yang berbeda dalam hal banyaknya neutron dalam intinya.

J
jari-jari atom (atomic radius): jari-jari kovalen sebuah atom bukan-logam atau jari jari logam suatu atom logam (A).
jarijari ion (ionic radius): bagian dari panjang ikatan antara dua ion yang terikat, yang merupakan jatah ion tertentu tersebut (A).
jari-jari kovalen (covalent radius) bagian dari panjang ikatan antara dua atom yang terikat secara kovalen, yang dijatahkan ke atom tertentu itu (A).
jari-jari logam (metallic radius): separuh dari jarak antar-nuklir antara dua atom berdampingan dalarn suatu kisi logam (A).
jembatan garam (salt bridge): suatu peranti yang digunakan dalam beberapa sel elektrokimia untuk melengkapi rangkaian-dalam dengan menyediakan ion-ion untuk difusi.

K
kaca (galss): zat padat amorf yang dapat dianggap sebagai cairan dingin yang amat kental.
kalor (heat): energi yang dikaitkan dengan getaran dan gerakan lain yang bersifat acak, dari partikel-partikel kecil yang menyusun materi.
kalor jenis (specific heat): banyaknya kalor (energi panas) yang diperlukan untuk mengubah temperatur 1 g zat sebagai 1°C atau 1 K [j/(g. K)].
kalor pelelehan molar (molar heat of fusion): banyaknya kalor yang diperlukan untuk melelehkan 1 mol zat padat pada titik lelehnya (kJ/mol).
kalor pembekuan molar (molar heat of solidification): banyaknya kalor yang dilepaskan bila 1 mol cairan membeku (kJ/mol).
kalor pembentukan atom (heat of formation of an atom): banyaknya energi yang diperlukan untuk membentuk 1 mol atom gas dari unsur itu pads keadaan lazim 25°C dan 1 atm (kJ/mol).
kalor pengembunan molar (molar heat of condensation): banyaknya kalor yang dibebaskan bila 1 mol uap mengembun pada suatu temperatur (biasanya titik didih normal cairan) (kJ/mol).
kalor penguapan molar (molar heat of vaporization): banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 mol cairan pada temperatur tertentu (biasanya titik didih normalnya) (kJ/mol).
kalorimeter (calorimeter): sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur perubahan kalor yang menyertai suatu reaksi kimia.
kapasitas panas (heat capacity): banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah temperatur suatu massa tertentu (dari) suatu zat sebanyak 1°C atau 1 K. kapasitas panas molar: banyaknya energi panas yang diperlukan untuk mengubah temperatur 1 mol zat sebanyak 1 K [J/(mol. K)]. karbohidrat: lihat sakarida.
katalis (catalyst): suatu zat yang mempengaruhi laju reaksi tanpa dirinya diubah secara permanen.
kation (cation): ion bermuatan positif.
katode (cathode): dalam tabung vakum, elektrode yang bermuatan negatif; dalam sel elektrokimia, elektrode pada mana berlangsung suatu reaksi.reduksi.
keadaan transisi (transition state): keadaan yang terjadi pada tabrakan sekejap yang secara potensial efektif, antara spesi-spesi yang bereaksi (juga disebut kompleks teraktifkan).
keadaan dasar (ground state): kondisi suatu atom dengan semua elektronnya berada dalam tingkat energi mereka yang terendah.
keadaan eksitasi (excited state): kondisi energi apa saja dari suatu atom di atas keadaan dasar.
keadaan koloid (colloidal state): keadaan materi yang terdiri dari agregat partikel yang khas berukuran dalam jangka 10-2.000 A, sekurangnya untuk satu dimensi.
keadaan standar (standard state): suatu bentuk fisika yang dikhaskan (dari) suatu zat; untuk suatu zat padat atau cair, keadaan itu adalah zat murni pada 1 atm, dan untuk gas murni adalah gas ideal hipotetis pada I atm.
keadaan stasioner (stationary state) : lihat tingkatan energy.
kelarutan (solubility): banyaknya zat yang melarut dalam suatu kuantitas tertentu pelarut untuk menghasilkan larutan jenuh (g zat-terlarut/100 cm 3 pelarut).
kelat, zat (chelating agent): suatu ligan dengan dua titik lekatan atau lebih pada suatu ion atau atom sentral.
keluarga (family): salah satu dari 16 pembagian vertikal dalam Daftar Berkala; 16 keluarga ini membentuk 8 grup dengan pembentukan pasangan A-dan-B (misalnya VI-A dan VI-B).
keluarga belerang (sulfur family): unsur-unsur grup VI-A dari Daftar Berkala, kecuali oksigen.
keluarga halogen (halogen family): unsur grup VII-A dalam Daftar Berkala.
Kelvin, skala (K; Kelvin scale): suatu skala temperatur mutlak dengan OK pada nol mutlak dan 273,15 K titik beku air.
kenaikan kapiler (capillary rise): kenaikan sekolom cairan dalam sebuah tabung sempit, yang disebabkan oleh tetangan permukaan cairan itu. kertakan (cracking): penguraian katalitik ataupun termal hidrokarbon bertitik-didih tinggi menjadi hidrokarbon bertitik-didih rendah.
kesertaan massa dan energi, hukum (law of the equivalence of mass and energy): massa dan energi itu adalah bentuk yang setara dan dapat saling diubah, yang dihubungkan oleh rumus E = mc2.
kesetimbangan (equilibrium): keadaan suatu sistem bila gaya-gaya yang berlawanan ataupun laju-laju suatu proses berimbang.
ketoheksosa (ketohexose): suatu heksosa yang mengandung suatu gugus keton.
keton (ketone): suatu turunan hidrokarbon dalam mana oksigen yang terikat dengan ikatan rangkap, menggantikan dua hidrogen pada suatu karbon yang bukan karbon ujung.
kilang (refining): pemurnian atau pengubahan komposisi (dari) logam kasar, minyak bumi kasar dan bahan mentah lain.
kimia (chemistry): sains mengenai struktur materi dan perubahan yang dialami materi itu.
kimia inti (nuclear chemistry): studi reaksi inti alamiah maupun yang diimbas secara buatan, dan reaksi kimia (dari) zat-zat radioaktif.
kimia teoretis (theoretical chemistry): asas-asas mendasar yang mendasari semua gejala kimia, dan penjelasan akan perubahan kimia.
kinetika kimia (chemical kinetics): studi laju dan mekanisme reaksi kimia.
kiral, atom karbon (chiral carbon atom): sebuah atom karbon pads mana terikat empat atom atau gugus atom yang berlainan (juga disebut atom karbon tak-simetrik).
kiralitas (chirality): sifat ke kiri-kananan yang dimiliki oleh stereoisomer-stereoisomer, yang merupakan bayangan cermin satu terhadap yang lain, dan yang satu tak dapat diimpitkan kepada yang lain.
kisi kristal (crystal lattice): barisan tiga-dimensi teratur dari titik-titik serupa dalam suatu zat padat kristalin.
koenzime (coenzyme): sebuah molekul atau ion kecil yang hadirnya pada letak aktif suatu enzime diperlukan, untuk memungkinkan reaksi itu dikatalis. koloid pelindung (protective colloid): suatu koloid yang bertindak sebagai suatu zat penstabil untuk suatu koloid lain.
kolom fraksionasi (fractionating column): suatu alat yang digunakan untuk melakukan penyulingan fraksional sebagai suatu proses sinambung. kompleks teraktifkan (lihat keadaan transisi).  
komposisi tertentu, hukum (law of definite composition): suatu senyawa murni selalu terdiri dari unsur-unsur tertentu, yang bersenyawa dengan proporsi bobot yang tertentu.
konfigurasi (configuration): dalam kimia organik, penataan ruang atom-atom yang mencirikan suatu stereoisomer tertentu.
konfigurasi elektron (electron configuration): daftar subtingkatan energi yang terhuni dalam sebuah atom, yang menunjukkan banyaknya elektron dalam tiap subtingkatan.
konsentrasi (concentration): angkabanding massa atau volume zat terlarut terhadap massa atau volume pelarut atau larutan yang dinyatakan secara khusus (banyak satuan yang berlianan).
kontur 90 persen (90 percent contour): batas untuk suatu daerah di dalam atom yang memiliki kebolehjadian menemukan sebuah elektron tertentu di dalamnya, sebsar 90%.
korosi (corrosion): serangan kimia pada logam oleh zat dalam lingkungan logam itu.
kromatografi (chromatografi): suatu metode untuk memisahkan komponen-komponen suatu campuran air berdasarkan adsorpsi yang berbeda-beda pada permukaan.
kromofor (chromophore): bagian suatu molekul zat warna organik yang menentukan warna zat itu.
kuantum (quantum): satuan energi diskrit, yang dikaitkan dengan penyerapan atau pan¬caran tak-sinambung dari energi oleh sesuatu bentuk materi (diskrit = terbedakan, mempunyai batas jelas).
kurva titrasi (titration curve): dalam reaksi asam-basa, suatu slur pH atau pOH vs volu¬me reagensia yang ditambahkan.

L
laju reaksi (rate of reaction): perubahan dalam konsentrasi pereaksi atau produk dalam satuan waktu (mol. L-1 . waktu).
laju sekejap (instantaneous rate): laju reaksi pada suatu kejap selama berlangsung (mol . L-1 . waktu-1).
lantanide, deret (lanthanide series): deret 14 unsur dalam periode 6 Daftar Berkala, dalam mana orbital 4f sedang diisi.
larutan (solution): suatu campuran homogen dari dua zat atau lebih.
larutan asam (acidic solution): suatu larutan dalam mana konsentrasi H + lebih besar daripada konsentrasi OH
larutan buffer (buffered solution): suatu larutan asam lemah dan garam dari asam itu, atau larutan basa lemah dan garam dari basa itu; suatu larutan yang dapat bereaksi de¬ngan sedikit atau asam kuat atau basa kuat tanpa pH-nya berubah banyak. larutan jenuh (saturated solution): suatu larutan yang mengandung zat terlarut sebanyak yang diperlukan untuk mempertahankan kesetimbangan antara zat terlarut dalam larutan dan zat-terlarut yang tak larut.
larutan lewat-jenuh (supersaturated solution): suatu larutan yang lebih pekat daripada larutan jenuh.
1arutan netral (neutral solution): suatu larutan dalam mana kensentrasi H+ dan OH¬sama.
Le chatelier, asas (Le chatelier's principle): suatu sistem pada kesetimbangan menjawab paksaan dari luar dengan cara sedemikian sehingga mengurangi pengaruh paksaan itu. lemak (fat): suatu ester padat antara gliserol dan tiga asam lemak.
letak aktif (active site): suatu segi bangunan pada permukaan suatu katalis atau suatu molekul katalis atau suatu molekul enzime di mana reaksi kimia yang khas berlangsung.
levorotatori, molekul laevorotatory molecule): molekul putar kiri; suatu molekul aktif optis yang memutar bidang polarisasi cahaya terpolarisasi planar, ke kiri.
Lewis, asam (Lewis acid): suatu zat yang bertindak sebgai penerima pasangan elektron dalam suatu reaksi kimia.
Lewis, basa (Lewis base): suatu zat yang bertindak sebagai suatu penderma pasangan¬elektron dalam suatu reaksi kimia.
Lewis, rumus bangun (Lewis structural formula): suatu rumus dalam mana ditunjukkan semua elektron valensi. Suatu pasangan elektron sekutu ditunjukkan oleh dua titik atau satu garis; pasangan menyendiri oleh dua titik (jugs disebut rumus titik elektron).
ligan (ligand): suatu ion atau molekul yang berfungsi sebagai basa Lewis dalam ikatan ke suatu ion atau atom logam.
lilin (wax): suatu ester antara asam karboksilat yang panjang dan suatu alkohol yang panjang; misalnya, lilin lebah.
logam (metal): suatu unsur yang mengkilap, mudah ditempa, mudah diukur, dan meru¬pakan penghantar panas dan listrik yang baik.
logam mulia (noble metals): logam keluarga platinum, perak, dan emas; mereka relatif tak aktif secara kimia.


M
manik, uji (bead test): suatu uji ada tidaknya kation-kation tertentu dalam contoh pa, dat, berdasarkan warna yang mencirikan, yang ditimbulkannya dalam manik boraks.
manometer: suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur selisih kecil (dari) te¬~kanan.
masa kritis (critical mass): massa dan penataan bahan dapat-belah yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi rantai nuklir secara terus-menerus. massa (mass): suatu sifat yang mencerminkan banyaknya materi dalam suatu benda (g).
medan ligan (ligand field): gaya elektrostatik yang ditimbulkan oleh elektron-elektron dan muatan netto (dari) suatu ligan pada ion logam pusat atau atom dalam suatu kom¬pleks logam transisi.
mekanika gelombang: lihat mekanika kuantum.
mekanika kuantum (quantum mechanics): teori modern struktur dan sifat materi, yang dinyatakan dalam funfsi-fungsi gelombang baik untuk materi maupun untuk radiasi (juga disebut mekanika gelombang).
mekanika reaksi (reaction mechanism): perubahan bertahap (reaksi-reaksi elementer) yang berlangsung dalam pengubahan pereaksi menjadi produk.
metaloid (metalloid): unsur yang sifat-sifatnya terletak antara logam dan bukan-logam. metalurgi: studi mengenai produksi, sifat, dan penggunaan logam-logam serta aliase. mineral: bahan anorganik alamiah apa pun yang didapat dalam kerak bumi.
minyak (oil) : suatu ester cair antara gliserol dan tiga asam lemah; atau cairan organik apa saja yang tak larut dalam air, seperti hidrokarbon cair.
mol (mole): banyaknya zat yang mengandung partikel yang sama banyak dengan atom karbon dalam 0,012 kilogram" (eksak) karbon -12 (yakni 6,0220 X 1023 partikel). molalitas molality): suatu satuan untuk mengukur konsentrasi larutan: mol zat terlarut/ kg pelarut.
molaritas (M) : satuan untuk mengukur konsentrasi larutan: mol zat terlarut/L larutan. molekul: partikel terkecil suatu zat yang masih mempunyai karakteristik zat itu. momen dipol (dipole moment): ukuran derajat kepolaran suatu molekul (D). momen ikatan (bond moment): momen polar dari suatu ikatan kimia individu (D). monomer: molekul kecil yang merupakan satuan struktur berulang dalam suatu poli¬mer.

N
neutron: Partikel subatom yang tak bermuatan dan massanya sekitar 1 sma.
nitrogen, keluarga (nitrogen family): unsur-unsur grup V-A dalam Daftar Berkala.
nol mutlak (absolute zero): OK temperatur terbanyak yang mungkin.
nomor atom (Z) (atomic number): banyaknya proton dalam inti sebuah atom.
nomor massa (A) (mass number): jumlah banyaknya proton dan neutron (banyaknya nukleon) dalam inti sebuah atom.
non-elektrolit (nonelektrolyte): suatu senyawa yang tidak menghantar kelistrikan secara berarti, dalam keadaan leleh maupun dalam larutan. nonbonding, pasangan elketron (nonbonding electron pair): lihat pasangan menyendiri.
nonlogam (nonmetal): suatu unsur yang tak memiliki karakteristik logam secara berarti.
normalitas (N; normality): suatu satuan untuk mengukur konsentrasi larutan: ekuivalen zat terlarut/L larutan.
nukleat, asam (nucleic acid): suatu polimer yang terdiri dari satu atau dua rantai polinuklida.
nukleon: sebuah proton atau neutron bila berada dalam sebuah inti atom.
nuklide: sebuah atom yang diperbedakan dari atom lain oleh banyaknya proton dan neutron yang dikandungnya.

O
obat (drug): suatu zat yang dimasukkan dalam tubuh untuk mengubah suatu proses (bio) kimiawi.
oksidasi (oxidation): suatu reaksi dalam mana keadaan oksidasi suatu zat ditambah.
oksidasi, bilangan (oxidation number): suatu bilangan kecil yang dihubungkan ke derajat karakter negatif atau positif suatu atom dalam sebuah molekul atau ion poliatom (juga disebut keadaan oksidasi). Bilangan-bilangan ini biasanya bilangan bulat, namun dalam hal yang langka, dapat juga pecahan.
Ate , aturan (octet rule): lihat aturan delapan. orbital: lihat fungsi gelombang.
orbital antibonding: sebuah orbital molekul dalam mana rapatan elektron terkumpulkan pada tempat-tempat yang jauh dari daerah antara dua inti atom.
orbital atom (atomic orbital): suatu fungsi gelombang untuk sebuah elektron dalam sebuah atom; daerah dalam mana paling mungkin elektron itu ditemukan.
orbital bonding (bonding orbital): sebuah orbital molekul dalam mana rapatan elektron terpusatkan dalam daerah antara dua inti.
orbital hibrid (hybrid orbital): sebuah orbital atom yang dibentuk oleh hibridisasi.
orbital molekul sigma (sigma molecular orbital): suatu orbital molekul yang dibentuk oleh dua orbital atom yang ujung-ujungnya bertumpang-tindih sepanjang sumbu antar inti.
orbital molekul: suatu fungsi gelombang untuk sebuah elektron dalam sebuah molekul.
orbital molekul pi (pi molecular orbital): suatu orbital molekul yang dibentuk oleh dua orbital p atom yang tumpang-tindih sepanjang sumbu antar inti.
orbital molekul, teori (molecular orbital, MO, theory): salah satu dari dua teori utama dalam ikatan kimia, dalam mana ikatan-ikatan terjadi dengan pengisian berurutan (dari) orbital molekul yang bersifat karakteristik dari molekul keseluruhan.
order ikatan (bond order): banyaknya ikatan yang dihitung berdasarkan teori MO, yang mungkin dalam sebuah molekul diatom homonuklir.
order reaksi (order of reaction): jumlah eksponen (dari) faktor-faktor konsentrasi dalam persamaan laju untuk suatu reaksi.
order-kedua, reaksi (second-order reaction): suatu reaksi untuk mana jumlah eksponen faktor-faktor konsentrasi dalam persamaan laju adalah dua.
organik, senyawaan (organic compound): senyawa karbon apa saja, dengan beberapa kekecualian yang telah lazim dikelompokkan sebagai anorganik.
osmosis: aliran pelarut dari larutan yang rendah konsentrasinya ke larutan yang tinggi konsentrasinya, lewat suatu selaput semipermeabel. osmosis terbalik (reverse osmosis): aliran lewat membran semipermeabel dari suatu pe¬larut, dari suatu larutan yang lebih pekat, ke larutan yang kurang pekat, akibat mende¬rita tekanan dari luar.
paduan inti (nuclear fusion): bersatunya dua inti riangan untuk membentuk satu inti atau lebih.


P
panjang gelombang (a, wave-length): jarak antara titik identik pada daur-daur berdam¬pingan (dari) suatu gelombang (nm); h = c/v.
panjang ikatan (bond length): jarak antara inti-inti dua atom yang dihubungkan oleh suatu ikatan kimia (A).
paramagnetik resonansi suatu zat (paramagnetic resonance): suatu zat yang sedikit ditarik oleh suatu medan magnetik.
partikel alfa (alpha particle): suatu pancaran radioaktif, yang identik dengan inti helium.
pasangan asam-basa konjugat (conjugate acid-base pair): suatu asam dan bass konjugatnya; atau suatu basa dan konjugat asamnya.
pasangan menyendiri (lone pair): suatu pasangan elektron valensi yang tak ambil bagian dalam ikatan kimia (juga disebut pasangan tak-sekutu).
pasangan tak-sekutu (unshared pair): lihat pasangan menyendiri.
Pauli, asas pengucilan (Pauli exclusion principle): tak ada dua elektron dalam sebuah atom yang dapat mempunyai keempat bilangan kuantum sama.          -
pelarut (solvent): biasanya komponen utama suatu larutan, ke dalam mana zat terlatur itu melarut.
pelarutan selektif (selective dissolution): pemisahan dua zat yang larut, dengan mengendapkan yang satu, tetapi tidak mengendapkan yang lain.
peleburan (smelting): reduksi bijih secara kimia.
pelestarian energi, hukum (law of conservation of energy): energi tidak diciptakan maupun dimusnahkan dalam perubahan apapun dari materi (disebut juga hukum pertama termodinamika).
peluruhan radioaktif (radioactive decay): perubahan sertamerta (spontan) (dari) suatu nuklide ke nuklide lain, dengan pemancaran partikel subatom, atau sinar gamma, atau keduanya.
pemadaman (slaking): reaksi suatu oksida logam dengan air.
pembakaran (combustion): reaksi oksidasi yang terus-menerus dan berlangsung cepat, dengan membebaskan kalor dan cahaya.
pembelahan nuklir (nuclear fission): pembelahan inti berat dengan menghasilkan dua inti yang lebih rngan.
pemisahan tingkatan energi (splitting energy levels): dalam suatu kompleks logam transisi, pengubahan energi orbital-orbital atom yang sama energinya, menjadi berlainan energi oleh medan ligan.
pempercepat (accelerator): suatu mesin untuk menaikkan kecepatan partikel bermuatan.
pencernaan (digestion): pemanasan lembut selama waktu lama dari suatu larutan yang mengandung endapan, agar terjadi koagulasi ataupun pelarutan endapan itu.
penetralan, reaksi (nutralization reaction): suatu reaksi antara suatu asam dan basa yang banyaknya setara secara kimiawi.
pengendapan fraksional: lihat pengendapan selektif.
penggantian rangkap, reaksi (double displacement reaction): suatu reaksi antara dua senyawa untuk menghasilkan dua senyawa yang berbeda dengan mempertukarkan komponen.
pengikatan nitrogen (nitrogen fixation): proses apa saja dengan mana N2 bereaksi mem¬bentuk sebuah senyawa
pentosa: suatu monosakarida yang mengandung lima atom C.
pentosan: suatu polisakarida yang mengandung monomer-monomer pentosa.
penyabunan (saponification): suatu reaksi yang menghasilkan sabun dan gliserol, dengan menghidrolisis dengan basa, suatu lemak atau minyak.
penyulingan fraksional (fractional distillation): proses dengan mana suatu campuran cairan yang mudah menguap dipisahkan dengan penyulingan berturut-turut.
peptida, ikatan (peptide bond): ikatan yang menghubungkan sisa asam amino dalam suatu molekul protein.
pereaksi: suatu zat yang dihabiskan dalam suatu reaksi kimia.
pereaksi pembatas (limiting reactants): zat yang bereaksi sampai habis dalam suatu reaksi, dan dengan demikian pereaksi lain masih sisa karena berlebih.
pereduksi, zat (recuding agent): suatu zat yang menyebabkan tereduksinya suatu zat lain.
periode (period): salah satu pembagian horizontal dalam tabel berkala, masing-masing berakhir der.gan gas mulia.
persamaan ion (ionic equation): persamaan kimia yang menunjukkan ion-ion individu yang mengambil bagian dalam suatu reaksi.
persamaan ion netto (net ionic equation): suatu persamaan ion yang menunjukkan hanya spesi-spesi yang benar-benar terlibat dalam reaksi itu.
persamaan kimia (chemical equation): penyajian suatu reaksi kimia dalam mana rumus pereaksi, suatu anak panah, dan rumus hasil reaksi dipaparkan secara berurutan, banyaknya masing-masing atom di kiri sama dengan di kanan anak panah. persamaan laju (rate equation): persamaan yang menghubungkan laju suatu reaksi dengan konsentrasi (konsentrasi-konsentrasi) pereaksi.
persen mol (mole percent): fraksi mol kali 100.
pertukaran ion (ion exchange): suatu metode untuk menggantikan satu macam ion daam suatu larutan dengan macam yang lain. perubahan entalpi I (OH; enthalpy change): perubahan kalor untuk suatu proses yang dilakukan pada tekanan konstan (kJ/mol).
perubahan fisika (physical change): suatu proses dalam mana bentuk ataupun sifat-sifat tertentu suatu zat berubah, namun identitas kimianya tidak. perubahan kimia (chemical change): proses apa saja dalam mana zat-zat diubah menjadi zat lain.
perunut (tracer): isotop radioaktif yang digunakan untuk mengikuti jalannya reaksi ki¬mia ataupun proses fisika.
pH: logaritma negatif dari konsentrasi H+ dalam suatu larutan pH = -log[H+]7.
pi, ikatan (pi bond): suatu ikatan yang disebabkan oleh elektron dalam orbital molekul pi; ikatan ini tidak simetris mengitari sumbu antar-inti. plasma: suatu gas yang terionkan sebagian atau seluruhnya. pOH: logaritma negatif (dari) konsentrasi OH-dalam suatu larutan pOH = -log[OH].
polar, molekul (polar molecule): suatu molekul dalam mana satu bagian mempunyai muatan parsial positif dan lain bagian mempunyai satu muatan negatif parsial.
polimer (polymer): suatu molekul raksasa yang terdiri dari satu rantai atau lebih (dari) molekul kecil (monomer) yang dapat identik maupun terdiri dari beberapa bagian yang serupa.
polimer adisi (addition polymer): suatu polimer yang satuan-satuan berulangnya digan¬deng oleh ikatan yang semula membentuk suatu ketakjenuhan.
polimer kondensasi (condensation polymer): suatu polimer yang terdiri dari satuan berulang, yang dihubungkan oleh ikatan yang diciptakan dengan terbuangnya suatu molekul kecil.
polinukleotida, rantai (polynucleotide chain): suatu polimer yang terdiri dari banyak monomer nukleotida; zat dari asam-asam nukleat.
polisakarida (polysaccharide): suatu polimer yang terdiri dari banyak monomer sakarida.
potensial reduksi basa standar (standard basic reduction potential): potensial reduksi standar relatif terhadap suatu elektrode hidrogen yang dibenamkan dalam suatu larutan yangmengandung ion OH-lm (V).
potensial elektrode (electrode potential): voltase yang diturunkan oleh suatu reaksi sete-ngah-sel tertentu yang terjadi pada suatu elektrode (V).
potensial enguraian (decomposition potential): voltase minimum yang diperlukan agar elektrolisis zat itu dapat berlangsung (V).
potensial reduksi standar (standard reduction potential): potensial elektrode untuk suatu setengah-reaksi reduksi yang berlangsung pada suatu elektrode standar yang digabung dengan suatu elektrode hidrogen standar untuk menghasilkan suatu sel elektrokimia (V).
proporsi berganda, hukum (law of multiple proportions): bila dua unsur dapat bersenyawa membentuk lebih dari satu senyawa, maka bobot-bobot unsur yang satu, yang bersenyawa dengan bobot tertentu unsur yang lain, akan berbanding menurut bilangan bulat sederhana.
proses eksoterm (exothermic process): suatu proses dalam mana dibebaskan kalor oleh sistem kepada sekitarnya.
proses endoterm (endothermic process): suatu proses dalam mana kalor diserap oleh sistem dari sekitarnya.
protein: suatu polimer yang terdiri dari banyak monomer asam amino.
proton (p+): suatu partikel subatom dengan muatan positif satu dan massa kira-kira 1 s.m.a.


R
radiasi kosmik (cosmic radiation): radiasi mengion berenergi tinggi dari luar angkasa yangjauh.
radiasi larar belakang (background radiation): radiasi alamiah, yang disebabkan oleh peluruhan radioaktif dan radiasi kosmik, yang ada dalam lingkungan.
radiasi mengion (ionizing radiation): pancaran radioaktif dan radiasi berenergi tinggi lainnya yang mengionkan materi yang berada dalam jalan radiasi ini.
radiasi monokromatik (monochromatic radiation): radiasi dengan satu panjang gelombang tunggal.
radikal: suatu atom atau gugus atom yang mempunyai satu elektron tak berpasangan atau lebih.
Raoult, hukum (Raoult's law): tiap komponen (dari) suatu larutan melakukan tekanan uap yang sama dengan fraksi mol-nya dalam larutan itu kali tekanan uap sebagai zat murni
rapatan (density): massa per satuan volume suatu zat (g/cm 3 ).
rapatan elektron yang mungkin (probable elektron density): kebolehjadian menemukan sebuah elektron dalam suatu volume kecil tertentu dalam ruang dalam sebuah atom.
rapatan muatan (charge density): angkabanding muatan suatu ion terhadap volumenya.
reaksi adisi (addition reaction): suatu reaksi organik dalam mana atom-atom ditambahkan ke sepasang atom yang diikat oleh suatu ikatan ganda.
reaksi elementer (elementary reaction): suatu tahap individu dalam suatu mekanisme reaksi.
reaksi kombinasi langsung. (direct combination reaction): suatu reaksi antara dua unsur untuk menghasilkan sebuah senyawa
reaksi nuklir (nuclear reaction): suatu reaksi dalam mana komposisi inti atom berubah.
reaksi pemboman (bombardment reaction): suatu reaksi nuklir yang diimbas oleh pemboman suatu zat sasaran dengan partikel atom atau sub-atom.
reaksi pengendapan (precipitation reaction): suatu reaksi dalam larutan dalam mana terbentuk suatu zat yang tak larut.
reaksi penggantian tunggal (single displacement reaction): suatu reaksi antara suatu unsur dan suatu senyawal, yang menghasilkan unsur lain dan suatu senyawaan baru.
reaksi pengionan (ionization reaction): suatu reaksi yang menghasilkan ion.
reaksi rantai (chain reaction): dalam kinetika kimia, suatu reaksi yang berjalan terus menerus, karena sinambungnya terlahirnya uang spesi yang sangat reaktif; dalam kimia nuklir, reaksi inti yang terus-menerus karena dirambatkan oleh..neutron-neutron.
reaksi redoks (redox reaction): suatu reaksi dalam mana suatu perubahan keadaan oksidasi dan yang lain direduksi.
reaksi reversibel (reversible reaction): suatu reaksi -dalam mana produk-produk dapat bereaksi membentuk pereaksi-pereaksi semula.
reaksi sel (cell reaction): jumlah aljabar reaksi-separuh oksidasi dan reduksi pada elektrode-elektrode suatu sel elektrode-kimia.
eaksi substitusi (substitution reaction): suatu reaksi organik dalam mana satu atom atau gugus atom menggantikan atom atau gugus lain.
reaksi-paruh (half-reaction): baik separuh reaksi oksidasi ataupun reduksi, dari suatu reaksi redoks.
reaktor nuklir (nuclear reactor): suatu instalasi untuk melakukan reaksi-pembelahan inti yang terkendali, biasanya untuk pembangkitan tenaga; juga, suatu peranti reaksi paduan.
reduksi (reduction): suatu reaksi dalam mana keadaan oksidasi suatu zat dikuraugi.
reaksi order-pertama (first-order reaction): suatu reaksi untuk mana laju berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi satu pereaksi saja.
rekristalisasi (recrystallization): proses dengan mana suatu zat-terlarut dimurnikan dengan pengkristalan berturut-turut dari alam suatu pelarut.
rendemen persentase (percentage yeld): persentase dari rendemen teoretis suatu hasil reaksi, yang benar-benar diperoleh.
rendemen teoretis (theoretical yield): banyaknya suatu produk yang dihitung untuk dapat diperoleh, jika suatu reaksi berlangsung sempurna.
residu (residue): bahan yang tertinggal bila komponen-komponen lain dari suatu campuran telah disingkirkan.
resonans magnet inti (NMR; nuclear magnetic resonance): antaraksi energi-rendah (dari) momen magnet dari inti-inti tertentu dengan medan magnet kuat dan suatu medan radio-frekuensi.
rumus (formula): pewakilan (refresentasi): lambang mengenai macam dan banyaknya atom yang bersenyawa dalam satu satuan suatu zat.
rumus empiris (empirical formula): suatu rumus yang menunjukkan angkabanding bilangan-bulat-sederhana (dari) atom-atom masing-masing macam dalam suatu senyawaan.
rumus molekul (molecular formula): rumus yang menunjukkan banyaknya atom yang sebenarnya, untuk tiap jenis dalam molekul itu. rumus titik-elektron: lihat rum us bangun Lewis.

S
sakarida (saccharide): gula rumit ataupun sederhana apa saja.
sel bahan bakar. (fuel cell): suatu macam istimewa dari sel volta yang menggunakan per-sediaan yang sinambung pereaksi gas atau cair untuk reaksi redoks.
sel elektrolisis (electrolytic cell): suatu sel elektrokimia dalam mana suatu arus listrik dari sumber luar menjalankan suatu reaksi redoks.
sel satuan (unit cell): satuan pembentuk yang dibayangkan, yang paling kecil dalam suatu kisi kristal.
sel solar (solar cell): peranti fotolistrik untuk mengubah cahaya matahari langsung menjadi listrik.
sel-volts (voltaic cell): suatu sel elektrokimia dalam mana reaksi redoks sertaxnerta menghasilkan arus listrik yang mengalir lewat rangkaian luar.
semipermeabel, selaput (semipermeable membrane): suatu selaput yang memungkinkan lewatnya cahaya tipe-tipe tertentu, molekul atau ion.
senyawa (compound): suatu zat murni dengan komposisi tertentu (kecuali bertolida) yang dapat diuraikan menjadi senyawa lain.
senyawa antara (intermediate compound): suatu senyawa yang dibentuk dalam suatu reaksi, tetapi bereaksi lebih lanjut pada kondisi itu.
senyawa biner (binary compound): suatu senyawa.yang terdiri dari dua unsur.
senyawa ion (ionic compound): suatu senyawaa yang terdiri dari ion yang dikumpulkan oleh ikatan ion.
senyawa koordinasi (coordiation compound): suatu senyawa dalam mana satu ligan atau lebih terikat ke sebuah ion atau atom logam pusat oleh ikatan kovalen koordinat.
senyawa (inner eternary compound): suatu senyawa yang terdiri dan tiga unsur.
SI, satuan (SI units) : satuan pengukuran Sistem Internasional.
sifat ekstrinsik (extrinsic property): suatu sifat yang tak karakteristik dari zat itu sendiri, tetapi bergantung pada bentuk, kuantitas maupun kondisi.
sifat fisika (physical property): suatu sifat zat yang memperbedakannya dad zat-zat lain dan tidak menyebabkan perubahan kimia.
sifat kimia (chemical property): suatu sifat zat yang menyebabkannya mengalami per¬ubahan kimia.
sifat kologatif (colligative property): suatu sifat suatu larutan yang bergantung pada banyaknya partikel zat teralrut, namun tak bergantung pada macamnya.
sigma, ikatan (sigma bond): suatu ikatan yang dihasilkan dari elektron-elektron dalam suatu orbital molekul sigma; simetris mengitari sumbu antar-inti.
sikloalkana (cycloalkane): hidrokarbon siklik yang mengandung hanya ikatan-ikatan tunggal yang m erupakan isomer alkena.
silikona (silicone): gugus apa saja dari molekul mirip rantai, dari atom Si, 0, C, H.
sinar gamma (gamma ray): pancaran radioaktif yang berbentuk radiasi elektromagnetik berenergi-tinggi.
sinar katode (cathode ray): disc as listrik dari elektrode bermuatan negatif dalam tabung vakum.
sinar-X (X-ray): suatu bentuk radiasi elektromagnet yang berenergi-tinggi.
skala Celsius (C): suatu skala temperatur dengan 0°C sebagai titik beku normal air dan 100°C titik didih normal air; dulu disebut skala sentigrad.
solvasi (solvation): antaraksi molekul-molekul pelarut dengan partikel zat terlarut untuk membentuk agregat kecil.
spektrograf massa (mass spectrograph): suatu alat yang digunakan untuk mengukur
massa atom dan molekul.
spektroskop (spectroscope): suatu instrumen yang digunakan untuk membentuk suatu
spektrum optis (dari) suatu zat.
spektroskopi (spcctroscopy): studi spektra zat-zat.
spektrum: semula: pola warna yang dihasilkan bila cahaya ditebarkan oleh suatu prisma atau kisi; lebih umum: pola yang dihasilkan bila berkas energi atau partikel dipisahkan menjadi komponen-komponennya.
spektrum absorpsi (absorption spectrum): pola panjang gelombang yang dihasilkan oleh serapan radiasi oleh suatu zat. (Bandingkan spektrum emisi).
spektrum emisi (emission spectrum): pola panjang gelombang yang dihasilkan oleh pancaran radiasi oleh suatu zat (bandingkan spektrum absorpsi).
spesi amfiprotik (amphiprotic species): sebuah ion atau molekul yang dapat menyumbangkan maupun menerima proton.
spesi isoelektronik (isoelectronic species): spesi yang berlainan (atom, ion, atau molekul) yang mempunyai samabanyak elektron.
spiral alfa (alpha helix): bentuk spiral kebanyakan rantai protein. spiral rangkap (double helix) : struktur molekul DNA.
stereoisomer: isomer-isomer yang berbeda dalam penataan ruang (dari) atom-atom dalam molekul.
stoikiometri: hubungan kuantitatif antara pereaksi dan produk dalam suatu persamaan kimia yang berimbang.
struktur resonans (resonance structure): dua struktur Lewis hipotetis atau lebih, yang dapat ditulis untuk suatu molekul atau ion poliatom tertentu, yang saling berbeda hanya dalam penataan elektron.
subtingkatan energi (energy sublevel): salah satu keadaan energi diskrit dalam suatu tingkatan energi utama (tingkatan energi utama yang pertama hanya mempunyai satu subtingkatan).
susut massa (mass loss): selisih antara jumlah-terhitung (dari) massa nukleon dan elektron dalam suatu atom dan massa yang ditetapkan secara eksperimen (dari) atom itu (sma, satuan massa atom).
susut massa per nukleon (mass loss per nucleon): susut massa suatu atom yang dibagi dengan banyaknya nukleon (sma/nukleon).

T
tahap penentu-laju (rate determining step): tahap paling perlahan-lahan dalam suatu mekanisme reaksi.
tapisan, efek (screening effect): berkurangnya muatan inti efektif dalam sebuah atom atau ion, disebabkan oleh penolakan antara elektron terluar dan semua elektron lain.
tarikap dipol-dipol (dipole-dipole attraction): suatu gaya tarik antar molekul yang relatif lemah yang disebabkan oleh momen dipol permanen.
tawas (alum): suatu garam rangkap terhidrasi dengan dua anion SO42 ; satu kation bermuatan tunggal dan satu kation bermuatan tiga, dan duabelas air.
tegangan permukaan (surface tension): gaya yang cenderung membuat permukaan cairan berbentuk melengkung.
tekanan kritis (critical pressure): tekanan minimum yang diperlukan untuk mencairkan gas pada temperatur kritis.
tekanan osmosis (osmotic pressure): tekanan yang diperlukan untuk mengimbangi/mencegah aliran pelarut (pada 1 atm) ke dalam suatu larutan, lewat suatu selaput semipermeabel; y = nRT/V.
tekanan uap (vapor pressure): tekanan yang dilakukan oleh uap yang berada dalam kese-timbangan dengan fase padat atau fase cairnya (atm). temperatur: sifat suatu benda yang menetapkan arah aliran sertamerta.
temperatur dan tekanan standar (standard temperature and pressure, STP): 00 dan 1 atm.
temperatur kritis (critical temperature): temperatur di atas mana suatu gas tak dapat dicairkan, berapapun besarnya tekanan.
temperatur transisi (transition temperature): temperatur pads mana satu bentuk fisika (dari) suatu zat berubah ke bentuk yang lain.
teori Bohr (Bohr theory): teori modern pertama mengenai struktur atom, yang didasarkan pads kuantitasi permukaan energi elektron.
teori medan ligan (ligand field theory): teorimodern struktur elektron (dari) kompleks-kompleks logam transisi, yang didasarkan pada antaraksi medan ligandan ion atau atom logam pusat.
teori molekul kinetik (kinetic molecular theory): teori modern perilaku materi dinyata¬kan dalam partikel-partikelnya yang berbuata.
termodinamika (thermodynamics): studi hubungan antara kalor dan semua bentuk lain (dari) energi.
termodinamika kimia (chemical thermodynamics): studi hubungan kalor, kerja dan bentuk-bentuk energi lainnya, dengan sistem kimia.
termokimia (thermochemistry): pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yang menyertai proses kimia.
termokimia, persamaan (thermochemical equation): persamaan kimia yang menunjukkan perubahan kalor untuk suatu reaksi yang melibatkan keadaan-keadaan fisika yang dikhaskan, (dari) pereaksi dan produk.
termonuklir, reaksi (thermonuclear reaction): reaksi paduan inti yang dijalankan pads temperatur yang luar biasa tingginya.
tetapan formasi: lihat tetapan kestabilan.
tetapan gas ideal (R; ideal gas constant): tetapan kesebandingan dalam persamaan gas
ideal (8.3144J. K-1 mol-1 atau 0,082057 L. atm. K-1 . mol-1 ).
tetapan kesetimbangan (equilibrium constant): untuk suatu reaksi pada kesetimbangan pada suatu temperatur yang ditentukan, angkabanding hasilkali konsentrasi produk-produk terhadap hasilkali konsentrasi pereaksi-pereaksi, denga tiap faktor dipangkatkan dengan koefisien stoikiometri dari spesi-spesi dalam reaksi.
tetapan kestabilan (Kf; stability constant): tetapan kesetimbangan untuk pembentukan suatu ion kompleks (juga disebut tetapan pembentukan).
tetapan laju (k, rate constant): tetapan kesebandingan antara laju reaksi dan faktor (faktor-faktor) konsentrasi dalam persamaan laju (banyak satuan yang berlainan).
tetapan pengionan asam (acid ionization constant): tetapan kesetimbangan untuk pengionan suatu asam, dengan menganggap [H2 0] suatu tetapan; K = [H+][A-]/[HA].
tetapan pengionan basa (base ionization constant): tetapan kesetimbangan untuk pengionan suatu basa, dengan menganggap [H20] sebagai konstan; Kb = [BH+][OH-]/[B].
 tingkat energi (energy level): permukaan; aras; yakni satu dari sederet keadaan-keadaan energi diskrit yang dihuni oleh elektron dalam suatu atom.
titik akhir (end point): titik dalam suatu titrasi pada mana suatu indikator berubah warna; terutama untuk indikator asam-basa.
titik beku: lihat titik leleh.
titik didih (boiling point): temperatur pada mana tekanan uap cairan sama dengan te¬kanan luar.
titik didih normal dan titik beku normal (normal boiling point; normal freezing point): titik didih dan titik beku suatu zat pada tekanan satu atm.
titik ekuivalensi (equivalence poiint): titik dalam suatu titrasi pada mana kuantitas yang secara kimiawi ekuivalen, dari kedua pereaksi itu telah dicampurkan.
titik gandatiga (triple point): temperatur dan tekanan pada mana semua (tiga) fase suatu zat berada dalam kesetimbangan.
titik leleh (melting point): temperatur pada mana zat padat dan cair (dari) suatu zat berada dalam kesetimbangan (disebut juga titik beku).
titrasi (Titration): metode untuk menetapkan konsentrasi suatu larutan dengan meng ukur volume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui, dengan mana larutan anu itu bereaksi sempurna.
tolakan pasangan elektron kulit valensi, teori (valance shell electron pair repulsion, VSEPR, theory): suatu model teoretis yang menerangkan geometri banyak molekul sederhana, dengan pengandaian bahwa pasangan-pasangan (dari) elektron kulit valensi cenderung sejauh mungkin satu dari yang lain.
transistor: suatu peranti elektronik yang dibuat dari silikon atau germanium yang sedikit tak murni.
turunan (derivative): derivat; senyawaan organik yang dbuat dari senyawaan induk yang lebih sederhana, dengan menggantikan satu atom atau gugus atom dengan atom atau gugus yang lain.
Tyndall, efek (Tyndall effect): hamburan cahaya oleh dispersi koloid.


U
uap (vapor): keadaan gas (dari) suatu zat pada kondisi, apda mana zat itu biasanya terdapat terutama sebagai cairan atau zat padat.
uji nyala (flame test): suatu uji mengenai ada tidaknya kation-kation tertentu dalam suatu larutan, dengan warna karakteristik yang diberikannya kepada nyala.
unsur (element): suatu zat yang terdiri dari atom-atom yang intinya mempunyai sama banyak proton.
unsur asam-logam (metallo-acid e.-.nents): 12 unsur dalam grup IV-B s/d VII-B dalam Tabel Berkala, yang membentuk oksida logam yang bersifat asam.
unsur transisi (transition elements): semua unsur famili-B dalam Tabel Berkala, termasuk unsur aktinida dan lantanida.
unsur transisi-dalam (inner transition elements): deret lantanide dan aktinide unsur-unsur.

V
valensi (valenve): kemampuan bersenyawa (dari) suatu atom atau ion.
van der Waals, jari-jari: bagian dari jarak tanpa-ikatan antara dua atom yang bersentuhan dalam molekul-molekul yang berdampingan, yang merupakan jatah bagi atom tersebut (A).
vant Hoff, hukum (vant Hoff's-law): kenaikan temperatur dari suatu sistem kesetimbangan, menggeser kesetimbangan dalam arah yang menyerap kalor.
virus: suatu zat penimbul infeksi yang membiak dengan meniru dirinya, yang terdiri dari protein dan asam nukleat.
voltase sel (cell voltage): jumlah aljabar potensial reduksi dan oksidasi untuk dua reaksi-separuh yang terjadi pads elektrode-elektrode: sebuah sel volta (V).
volume gas- molar: volume 1 mol gas apa saja pada temperatur dan tekanan standar (idealnya 22,414 L/mol).

W
waktu-paruh (half-life): dalam kinetika kimia, waktu yang dibutuhkan agar konsentrasi tertentu dari suatu pereaksi menjadi separuh nilainya; dalam kimia inti waktu selama mana separuh (dari) massa nuklide radioaktif meluruh menjadi nuklide lain.

Z
zat pengoksid (oxidizing agent): suatu zat yang dapat menyebabkan teroksidasinya suatu zat lain.
zat tak dapat larut (insoluble substance):-suatu zat yang kelarutannya sangat rendah.
zat terlarut (solute): biasanya komponen minor (dari) suatu larutan, yang dilarutkan dalam pelarut.
zat-antara reaksi (reaction intermediate): suatu spesi yang khas tak stabilnya yang terbentuk dalam suatu reaksi dan bereaksi lebih lanjut.
zeolit (zeolite): mineral aluminium silikat terhidrat berpori-pori apa saja.
Catatan: satuan dalam tanda kurung, yang ditulis dibelakang definisi, lazim digunakan untuk mengungkapkan besaran itu.